Suara.com - Para peneliti dari Tufts Friedman School of Nutrition Science and Policy, Amerika Serikat (AS), memberlakukan survei kepada 16.000 orang secara nasional pada 1999-2012. Ribuan orang tersebut merupakan relawan yang ingin diketahui kondisi kesehatannya.
Renata Micha, salah satu ilmuwan dari Tufs, pernah menyatakan, lebih dari 700.000 orang AS meninggal, karena penyakit jantung, stroke atau diabetes setiap tahunnya.
Para peneliti melihat jenis-jenis makanan yang dikonsumsi para relawan, masing-masing 10 jenis yang dianggap berisiko terhadap jantung (kematian) dan 10 jenis yang tak berisiko terhadap jantung.
Berdasarkan penghitungan, makan terlalu banyak natrium (lebih dari 2.000 mg per hari) menyebabkan 9,5 persen kematian. Makan terlalu banyak daging olahan pun berisiko sama, menyumbang 8,2 persen kematian.
“Penelitian ini bertujuan untuk membantu identifikasi prioritas, panduan perencanaan kesehatan masyarakat, dan menginformasikan strategi untuk mengubah kebiasaan makan dan meningkatkan kesehatan,” ujar para peneliti dilansir nbcnews.com.
Sementara itu, The American Heart Association pernah menekankan, makanan merupakan faktor utama dalam mencegah kematian sekaligus pemicu sejumlah. Selama ini kematian akibat penyakit jantung, stroke atau diabetes di AS disebabkan karena terlalu banyak konsumsi daging, keju, biji-bijian olahan, gula dan garam.
Makanan-makanan yang disarankan untuk dikonsumsi, seperti minyak zaitun, vitamin D, magnesium, kalsium, antioksidan, produk susu, kakao, kopi, dan teh justru tak dikonsumsi sebanyak yang disarankan.
Jika ingin kesehatan yang maksimal disarankan untuk makan lebih banyak sayuran berdaun hijau, buah-buahan dan biji-bijian, dan asam lemak omega-3 yang ditemukan pada ikan.
Diet kaya sayuran, buah, minyak sayur, dan biji-bijian juga menekan risiko kanker, alzheimer dan diabetes.
Makanan yang disarankan untuk dikonsumsi demi mencegah penyakit jantung antara lain;kacang-kacangan, seafood yang kaya omega-3, sayur hijau daun, buah-buahan, biji-bijian, lemak tak jenuh ganda seperti minyak kedelai, minyak jagung, kenari dan minyak biji rami.
Adapun makanan yang tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi sebagai berikut: sodium, daging olahan, minuman manis, dan daging merah. (Nessy Febrinastri)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional