Suara.com - Flu mungkin dianggap sebagai penyakit ringan. Namun, penelitian terbaru dari Kanada menemukan fakta bahwa flu bisa menjadi penyakit serius karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Studi tersebut menemukan bahwa risiko serangan jantung dapat menjadi enam kali lebih tinggi pada minggu pertama setelah seseorang terdiagnosis flu, dibandingkan dengan risiko mereka di tahun sebelumnya atau satu tahun setelah sakit flu.
Penulis studi utama Dr. Jeff Kwong, seorang ilmuwan senior di Institute for Clinitative Evaluative Sciences, sebuah organisasi riset nirlaba di Ontario yang berfokus pada masalah perawatan kesehatan mengatakan, "Orang yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung harus berhati-hati agar jangan sampai terkena infeksi saluran pernafasan, terutama influenza, dengan melakukan vaksinasi flu dan rajin mencuci tangan," demikian seperti dilansir dari Meet Doctor.
Menurut American Heart Asossociation (AHA), yang termasuk orang berisiko tinggi penyakit jantung adalah mereka yang memiliki tekanan darah dan kadar kolesterol tinggi, diabetes atau obesitas, merokok, memiliki riwayat keluarga berpenyakit jantung atau berusia 65 tahun atau lebih. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 24 Januari 2018 di New England Journal of Medicine.
Dalam studi baru ini, para peneliti menganalisa informasi dari hampir 20.000 orang dewasa di Ontario yang berusia 35 keatas dan menderita flu berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium antara 2009 sampai 2014.
Dari jumlah tersebut, 332 pasien dirawat di rumah sakit karena serangan jantung setahun sebelum, setelah dan selama mereka menderita flu atau infeksi pernapasan. Sekitar setengah dari pasien ini menderita diabetes, 40 persen memiliki kadar lipid (lemak) darah dan 85 persen memiliki tekanan darah tinggi.
Peneliti juga melihat tingkat serangan jantung selama periode tujuh hari ketika pasien terkena flu (interval risiko) dan membandingkannya dengan tingkat serangan jantung sepanjang satu tahun sebelum dan setelahnya (interval kontrol).
Mereka juga menemukan bahwa selama interval risiko, ada 20 orang yang dirawat inap karena serangan jantung perminggu. Bandingkan dengan hanya sekitar tiga orang yang dirawat inap perminggu selama interval kontrol.
Ada beberapa cara flu bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Misalnya, peradangan yang disebabkan oleh respons kekebalan tubuh terhadap virus dapat membuat plak di dalam pembuluh darah tidak stabil.
Baca Juga: PSG Dibantai Madrid, Emery Salahkan Wasit
Alhasil, terjadilah penyumbatan arteri. Selain itu, saat seseorang terkena flu, jantung terpaksa harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui paru-paru dan ini sangat berisiko bahaya bagi mereka yang sudah menderita penyakit jantung atau bagi yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung.
Oleh karena itu mulai sekarang jangan lagi menganggap sepele sakit flu, dan segera konsultasikan ke dokter bila tak juga membaik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel