Suara.com - Kehadiran plasenta di dalam rahim menjadi hal yang sangat penting untuk pertumbuhan janin yang sempurna. Plasenta memiliki peranan yang begitu besar untuk nutrisi dan oksigen yang didapatkan bayi dari tubuh sang ibu dan menjadi tempat pembuangan zat-zat beracun dalam tubuh.
Peran plasenta yang begitu penting inilah, membuat ibu harus menyadari bahwa posisi plasenta menjadi hal utama yang diperhatikan. Plasenta yang posisinya berada di bawah atau jalan lahir, adalah hal yang harus diwaspadai, khususnya saat kehamilan sudah memasuki trimester akhir.
Kondisi ini secara medis dikenal sebagai plasenta previa. Ibu yang didiagnosis dengan keadaan plasenta yang demikian bisa mengalami perdarahan mulai ringan sampai berat yang bisa membahayakan ibu sekaligus bayi di dalam kandungannya.
Biasanya, pendarahan ringan yang dialami ibu akibat plasenta previa akan memgharuskan ibu hamil untuk beristirahat sebanyak mungkin. Termasuk harus menjauhkan diri dari segala bentuk senam hamil sampai hubungan suami-istri.
Sedangkan untuk kasus pendarahan berat, dokter biasanya akan meminta ibu hamil untuk istirahat di rumah sakit dengan persalinan caesar sebagai jalan keluar.
Karena ada risiko tinggi kelahiran prematur, suntikan kortikosteroid mungkin perlu diberikan kepada ibu untuk mempercepat pertumbuhan paru-paru si kecil. Dokter dapat mengantisipasi kehilangan darah yang tinggi selama proses persalinan dan dengan demikian siap untuk transfusi darah jika hal ini dibutuhkan.
Pendarahan yang tidak terkendali adalah kasus paling ekstrem, bahkan dokter tidak memiliki banyak pilihan selain melakukan persalinan darurat caesar. Dalam hal ini, kemungkinan bayi masih hidup adalah hal yang kecil.
Lantas, apa faktor penyebab plasenta previa itu? Berikut beberapa hal yang bisa menjelaskannya, seperti dilansir dari Boldsky.
1. Riwayat pembedahan sebelumnya
Baca Juga: Meriahkan HUT ke-73 RI di Mamuju, BRI Hadirkan Nassar
Perempuan yang pernah mengalami dilatasi dan kuretase atau operasi pengangkatan fibroid uterus mungkin akan mengalami kondisi ini. Plasenta previa mungkin jarang terjadi pada kehamilan pertama seseorang.
Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang pernah melahirkan satu atau lebih bayi sebelumnya. Selain itu, mereka yang juga pernah didiagnosis plasenta previa saat hamil terdahulu, atau mengalami keguguran, juga bisa menjadi penyebab kondisi ini.
2. Posisi bayi
Jika bayi berada di posisi sungsang dengan bokong yang berada di bawah, maka ada kemungkinan kehamilan akan mengalami plasenta previa lebih tinggi. Telah ditemukan bahwa bayi dengan posisi horizontal di rahim, kemungkinan memiliki plasenta previa pada tahap lanjut kehamilan cukup tinggi.
3. Anatomi dan gaya hidup
Risiko perempuan mengalami kondisi ini akan lebih tinggi pada mereka yang hamil setelah usia 35 tahun. Mereka yang memiliki kebiasaan minum alkohol dan merokok juga lebih berisiko memiliki kondisi ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!