Suara.com - Hal pertama yang mungkin Anda lakukan saat merasa tenggorokan tidak enak atau mengalami peradangan adalah mengonsumsi obat yang dapat meredakannya secara cepat. FG Troches adalah salah satu obatnya.
FG Troches merupakan obat untuk mengatasi berbagai jenis peradangan. Mulai dari radang mulut, radang gusi, hingga radang tenggorokan.
Obat ini pun cukup mudah diakses oleh masyarakat karena dijual di toko obat pada umumnya.
Terkait hal ini, seorang pengguna Twitter @ehstetichuman mengimbau pada warganet untuk hati-hati dalam mengonsumsi FG Troches.
Ia menulis, obat yang umumnya dikonsumsi untuk menghilangkan radang tenggorokan ini mengandung antibiotik. Jadi, tidak dapat sembarangan saat mengonsumsinya.
Menurutnya, penggunaan yang salah justru dapat membuat bakteri di dalam tubuh resisten atau kebal terhadap antibiotik.
"Ternyata, FG Troches mengandung antibiotik pada komposisinya. Obat golongan antibiotik mempunyai aturan pada penggunaannya. Tidak bisa sembarangan, memang tidak berdampak langsung. Namun salah satu efek penggunaan antibiotik yang tidak tepat ialah terjadinya resistensi bakteri," cuit @ehstetichuman.
Ia menjelaskan, FG Throces mengandung dua jenis antibiotik, yaitu Fradiomycin sulfate dan Gramicidin-S HCl.
"Fradiomycin sulfate disebut juga Neomycin Sulfate yang merupakan antibiotik golongan aminoglikosida. Antibiotik golongan ini bersifat bakterisida (bersifat menghambat pertumbuhan serta membunuh bakteri) Fradiomycin tidak dapat membunuh virus, bakteri anaerob, dan jamur/fungi," tambahnya.
Baca Juga: Krisis Bakteri Resisten Antibiotik, Benarkah Kunyit Bisa Melawan Itu?
"Gramicidin-S merupakan antibiotik yang bersifat lokal. Yang dapat secara aktif melawan bakteri gram positif, negatif dan jamur," lanjutnya.
Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri berubah dalam menanggapi penggunaan obat-obatan.
Bahkan, resistensi antibiotik meningkat ke tingkat yang sangat berbahaya di semua bagian dunia.
Cara pencegahannya, menurut WHO, adalah dengan melakukan hal di bawah ini:
- Hanya gunakan antibiotik bila diresepkan oleh profesional kesehatan.
- Selalu ikuti saran petugas kesehatan Anda saat menggunakan antibiotik.
- Jangan pernah berbagi atau menggunakan antibiotik sisa.
- Cegah infeksi dengan mencuci tangan secara teratur, menyiapkan makanan secara higienis, menghindari kontak dekat dengan orang sakit, melakukan hubungan seks yang lebih aman, dan menjaga agar vaksinasi selalu terbarui.
- Siapkan makanan secara higienis.
Mengikuti WHO Five Keys to Safer Food, pastikan makanan tetap bersih, pisahkan mentah dan matang, masak sampai matang, simpan makanan pada suhu yang aman, gunakan air bersih dan bahan baku. Selain itu, pilih makanan yang telah diproduksi tanpa menggunakan antibiotik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia