Suara.com - Terbongkar! WHO Jelaskan 3 Mitos Virus Corona Wuhan yang Beredar di Medsos
Masifnya penyebaran informasi tentang virus corona Wuhan alias 2019-nCoV membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan klarifikasi. Sebab, tidak semua informasi yang beredar di media sosial benar dan bisa dipertanggung jawabkan.
Dikutip dari situs resminya, WHO menyebut penyebaran informasi yang tidak benar terkait virus corona Wuhan dapat menyebabkan kepanikan yang tidak perlu. Alhasil, penanggulangan penyakit justru bisa terhambat.
Nah, WHO pun menjawab 4 mitos yang sering berkembang di media sosial terkait virus corona Wuhan. Apa saja?
1. Virus corona Wuhan bisa disembuhkan dengan antibiotik
Virus corona Wuhan menyebabkan penyakit dengna gejala pneumonia. Muncul anggapan bahwa penyakit dengan nama 2019-nCoV ini bisa disembuhkan dengan antibiotik untuk mengobati pneumonia.
Padahal menurut WHO hal ini salah besar. Sesuai namanya, virus corona adalah virus sehingga pengobatan dengan antibiotik tidak akan memiliki efek.
"Namun jika Anda dirawat di rumah sakit karena penyakit ini, Anda bisa mendapatkan antibiotik karena risiko ko-infeksi sangat memungkinkan," tulis WHO.
2. Virus corona Wuhan hanya menyerang lansia dan anak-anak
Baca Juga: Menlu: 100 WNI di Wuhan Dalam Kondisi Sehat
Hampir seluruh kematian akibat virus corona terjadi pada lansia. Meski begitu, bukan berarti hanya anak-anak dan lansia berdaya tahan tubuh lemah yang bisa terinfeksi.
"Siapapun bisa terinfeksi virus corona, tidak hanya lansia dan anak-anak. Namun mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung memang berisiko lebih tinggi mengalami kefatalan," tulisnya lagi.
3. Virus corona Wuhan bisa ditularkan oleh hewan peliharaan
Virus corona Wuhan diduga disebarkan oleh kelelawar atau ular. Namun, bukan berarti semua hewan bisa menyebarkan penyakit ini.
Hingga saat ini, WHO belum menemukan bukti bahwa hewan peliharaan seperti kucing atau anjing bisa menularkan virus corona.
"Tapi akan sangat baik jika kita berhati-hati, dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air setelah bersentuhan dengan hewan," tulis WHO.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan