Suara.com - Menurunkan durasi penggunaan gawai atau gadget dan memperbanyak waktu untuk melihat pemandangan alam disebut meningkatkan kondisi mental pada anak dan remaja. Hal ini dinyatakan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE pada Rabu (3/9/2020).
Melansir dari Medicalxpress, penelitian yang disusun oleh Tassia Oswald dari Universitas Adelaide dan rekannya itu mencoba meneliti prevalensi penyakit mental pada anak-anak dan remaja meningkat secara global.
Perkembangan teknologi dalam beberapa dekade terakhir telah meningkatkan keterlibatan anak-anak dan remaja dengan teknologi berbasis layar dan berkurangnya kontak mereka dengan alam.
Menurut para peneliti, kombinasi tingginya waktu di layar gawai dan rendahnya waktu di alam nyatanya berpengaruh pada kesehatan dan kesejahteraan mental.
Dalam peneltian tersebut, Oswald dan rekannya menganalisis temuan dari 186 studi untuk mengumpulkan bukti yang menilai hubungan antara menghabisakan waktu depan layar, di alam, dan hasil psikologis pada anak dan remaja.
Psikologis yang dipertimbngkan dalam penelitian ini adalah kesehatan mental, fungsi kognitif, dan prestasi akademik. Menurut penulis penelitian, bukti awal menunjukkan bahwa waktu berada di alam berpotensi menekan konsekuensi yang didapatkan dari terlalu lama menghabiskan waktu di depan gawai.
"Tinjauan sistematis ini menyoroti bahwa alam saat ini mungkin merupakan sumber daya kesehatan masyarakat yang kurang dimanfaatkan. Alam berpotensi berfungsi sebagai pencegahan masalah kesejahteraan psikologis untuk anak-anak dan remaja di era teknologi tinggi," kata Oswald.
"Namun, bukti yang lebih kuat diperlukan untuk memandu kebijakan dan rekomendasi berapa banyak waktu yang bisa dihabiskan untuk layar gawai dan alam. Dengan kejelasan itu, maka diharapkan ada metode pasti untuk menjaga kesejahteraan psikologis yang optimal bagi kaum muda," imbuhnya.
Baca Juga: Studi: Stres Bisa Mereda dengan Hanya Memikirkan Orang Tersayang
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya