Suara.com - Laboratorium pengujian independen Valisure telah mendeteksi bahan kimia benzena dalam 78 produk tabir surya. Mereka kini sedang meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) untuk menarik produk-produk tersebut.
Benzena merupakan senyawa kimia organik, cairannya tidak berwarna tetapi memiliki aroma. Bahan kimia ini bersifat karsinogenik (beracun), mudah menguap, dan terbakar.
Bahan kimia ini juga digunakan untuk obat-obatan, tetapi hanya dalam keadaan khusus. Misalnya, jika penggunaannya tidak dapat dihindari dan obat tersebut membuat kemajuan terapeutik yang signifikan.
Baru-baru ini, laboratorium menguji hampir 300 produk tabir surya dan menemukan 27 persennya mengandung benzena. Sebanyak 14 produk mengandung senyawa tersebut dalam kadar tinggi, melebihi rekomendasi FDA yakni 2 bagian per juta (ppm).
"Adanya karsinogen dalam produk yang direkomendasikan secara luas untuk mencegah kanker kulit dan yang secara teratur digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak itu sangat mengganggu," kata David Light, pendiri dan CEO Valisure.
Paparan benzene dalam kadar tinggi menyebabkan kanker pada manusia, lapor Live Science, terutama kanker darah seperti leukemia.
Hampir 14 produk tabir surya dengan kadar benzena di atas 2 ppm merupakan produk semprot. Namun, bahan kimia tersebut juga ada di dalam losion dan gel pereda luka bakar akibat sinar matahari.
Meski FDA mengatakan benzene tidak boleh digunakan dalam pembuatan obat, mereka tidak menetapkan batasan khusus untuk obat-obatan seperti tabir surya. Perlu diketahui, FDA mengatur tabir surya sebagai obat yang dijual bebas.
"Sangat penting badan pengatur mengatasi kontaminasi benzena dalam tabir surya sehingga semua individu merasa aman menggunakan produk tabir surya," kata Dr. Christopher Bunick, seorang profesor dermatologi di Universitas Yale.
Baca Juga: Miso, Makanan Pelawan Kanker dengan Rasa Enak
Di sisi lain, FDA saat ini sedang meninjau petisi yang diajukan Valisure. Walau begitu, Bunick tidak melarang penggunaan tabir surya, terutama karena produk ini bermanfaat mencegah kerusakan kulit dan kanker kulit.
"Banyak produk tabir surya yang diuji oleh Valisure tidak memiliki kontaminasi benzena, dan produk tersebut diduga aman dan harus terus digunakan, bersama dengan topi dan pakaian pelindung matahari yang sesuai, untuk mengurangi risiko kanker kulit," pungkas Bunick.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!