Suara.com - Kembali ada kabar duka dari dunia hiburan. Penyanyi senior Koes Hendratmo meninggal dunia, hari ini, Selasa (7/9).
Pembawa acara Berpacu Dalam Melody itu dikabarkan memang memiliki riwayat penyakit jantung semasa hidupnya. Hingga akhirnya, ia meninggal dunia dikediamannya dalam usianya ke-78 tahun.
Baik di Indonesia maupun dunia, penyakit jantung memang termasuk salah satu penyebab kematian terbanyak. Meskipun memang mematikan, tapi pada kebanyakan orang risikonya sebenarnya bisa dicegah.
Dikutip dari Healthline, pencegahan meninggal akibat penyakit jantung bisa dilakukan dengan menerapkan kebiasaan gaya hidup sehat sejak dini, dengan begitu berpotensi bisa hidup lebih lama dengan jantung yang lebih sehat.
Sebelum lebih jauh mengenai hidup sehat untuk cegah kematian akibat penyakit jantung, ketahui dulu penyebab faktor risikonya.
Ada banyak faktor risiko penyakit jantung. Beberapa dapat dikontrol dan yang lainnya tidak. Beberapa faktor risikonya tersebut seperti, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan rendahnya tingkat high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, kebiasaan merokok, kegemukan, dan kurang aktivitas fisik.
Sejumlah faktor risiko di atas sebenarnya dapat dikendalikan dengan menjalani gaya hidup sehat.
Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan, yaitu riwayat keluarga, etnis, dan usia.
Oleh sebab itu, pilihan gaya hidup sehat bisa mencegah terjadinya kematian akibat penyakit jantung bahkan terhindar dari penyakit itu sendiri. Gaya hidup sehat juga dapat bantu mengobati kondisi jantung dan mencegahnya menjadi lebih buruk.
Baca Juga: Meninggal Diduga Serangan Jantung, Koes Hendratmo Dikenal Rajin Olahraga
Pola makan menjadi salah satu gaya hidup pertama yang perlu diubah.
Diet rendah natrium dan rendah lemak dengan lebih banyak konsumsi buah dan sayuran dapat dilakukan untuk menurunkan risiko komplikasi penyakit jantung.
Selain itu juga, berolahraga secara teratur minimal 150 menit per minggu. Selain itu tak kalah penting harus berhenti merokok agar kerja jantung jadi tidak maki berat. Terakhir, juga dengan mengurangi konsumsi alkohol.
Berita Terkait
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Vokal Suarakan Keresahan Rakyat, Ferry Irwandi Ternyata Idap Penyakit Mematikan
-
7 Sinyal Tubuh Ini Bisa Jadi 'Alarm' Penyakit Jantung, Bahkan di Usia Muda
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
Terkini
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan