Suara.com - Menjaga kesehatan tidak boleh hanya mementingkan manusia saja. Lingkungan sekitar, termasuk hewan dan tumbuhan, juga perlu dijaga kesehatannya.
Hal ini diungkap Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, yang mengatakan setiap elemen dalam masyarakat harus menjaga keseimbangan hidup dengan makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan guna menciptakan lingkungan yang sehat.
“Kalau kita terlalu memfokuskan diri hanya kepada pemenuhan kepentingan hidup manusia, kita lupa untuk menjaga keseimbangan lingkungan kita, kita hanya mengeksploitasi tumbuhan dan hewan yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia, ketidakseimbangan itu pasti terjadi,” kata Budi dikutip ANTARA.
Budi menuturkan berdasarkan riset yang dilakukan oleh Amerika, disebutkan bahwa enam dari 10 penyakit infeksi di manusia berasal dari hewan, dengan rincian tiga dari empat infeksi baru dibawa atau ditulari oleh hewan. Dari 8 miliar penduduk yang terkena penyakit yang bersumber dari hewan itu, 2,7 juta jiwa dinyatakan meninggal setiap tahunnya.
Sedangkan pada kasus penyakit yang berasal dari hewan di Indonesia, ia menyebutkan Indonesia masih berkutat pada empat penyakit yang berasal dari nyamuk seperti demam berdarah (dengue), penyakit malaria, filariasis (infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria) serta zika (infeksi yang berasal dari virus zika dan menyebar melalui gigitan nyamuk).
Berdasarkan data yang dimiliki Kemenkes, dalam kasus penyakit seperti filariasis, baru 32 dari 514 kabupaten atau kota yang telah masuk ke tahap eliminasi, sedangkan sebanyak 236 kabupaten atau kota telah memasuki masa endemi penyakit itu.
Melihat rendahnya capaian kabupaten kota yang terbebas dari salah satu penyakit akibat nyamuk itu, dia menyarankan bagi daerah yang memiliki banyak kasus dari penyakit-penyakit tersebut, perlu mencontoh daerah yang telah berhasil menekan angka kasus.
“Tugas kita di Kementerian Kesehatan adalah memastikan sosialisasi dari apa yang sudah dilakukan teman-teman Tidore, teman-teman di Banten ke seluruh kabupaten kota yang lain,” kata dia.
Ia juga menyarankan, pemerintah untuk mencatat daerah yang berhasil mengendalikan penyakit akibat nyamuk tersebut dan melakukan wawancara kepada bupati maupun walikota untuk meninjau program yang dilakukan sehingga dapat ditularkan pada daerah lain.
Baca Juga: Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan, 18 Pabrik Danone-Aqua Raih Sertifikasi Industri Hijau
“Dibandingkan membuat sesuatu yang baru, lebih baik meniru mereka saja. Jadi semua kota-kota yang berhasil pasti memiliki taktik-taktik sendiri, program sendiri yang baik untuk ditiru,” ucap Budi.
Dengan menerapkan program-program percontohan kepada daerah lain, Budi berharap hal tersebut dapat kembali menyeimbangkan aktivitas yang dilakukan masyarakat dengan alam di sekitarnya, sehingga penyakit yang berasal dari hewan tidak mempengaruhi kesehatan penduduk di Indonesia.
“Saya percaya bahwa manusia harus menjaga keseimbangan hidup dan lingkungannya dengan semua makhluk hidup ciptaan-Nya. Baik itu flora dan fauna untuk kesehatan kita bersama, juga kesehatan dunia. Mungkin ke depannya kesehatan alam semesta pun tergantung pada kegiatan kita bersama,” tegas Budi. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Gawat! Tak Satu Pun Kota di Indonesia Lolos Standar Adipura, Kenapa?
-
Berkat BRI, Produk Diaper Ramah Lingkungan Dari UMKM Asal Surabaya Ini Kian Diminati
-
Aksi Penyu-lamat 2025, Telkom Edukasi Sampah dan Selamatkan Penyu di Pantai Pelangi
-
Rahasia di Balik Produk Ramah Lingkungan: Kolaborasi Canggih yang Bikin Bumi Lebih Sehat!
-
Bukan Asal Keringetan: 4 Olahraga Hits yang Jadi Gaya Hidup Gen Z
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien