Suara.com - Penyakit jantung koroner masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di Indonesia. Penyakit ini disebabkan penyumbatan di pembuluh darah koroner sehingga merusak fungsi jantung.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Siska S Danny, SpJP(K). Mengatakan, berdasarkan data penyakit jantung koroner lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan wanita. Namun, untuk risiko kematian lebih besar dua kali lipat dialami wanita dibandingkan laki-laki.
Alasan wanita memiliki risiko kematian lebih besar karena biasanya hal ini dialami ketika usianya sudah tua. Berdasarkan penjelasan dr.Siska, ketika masih mengalami haid, wanita menghasilkan hormon estrogen yang melindungi tubuh serta mencegah kerusakan pada jantung.
Kondisi tersebut yang membuatnya wanita muda lebih terproteksi. Namun, ketika telah mengalami menopause, risiko terkena penyakit jantung koroner semakin tinggi. Sebab usianya yang sudah menua, biasanya penyakit jantung diikuti masalah kesehatan lainnya. Itu yang menyebabkan mengapa wanita lebih rentan meninggal dunia ketika ada masalah jantung koroner.
“Wanita ini kan angkanya lebih rendah 30 persen ya, tapi biasanya kenanya di usia yang tua. Saat wanita masih haid, ada protektif timbunan lemak dari hormon estrogen. Tapi setelah menopause angkanya drastis, apalagi kalau ada penyakit lain,” jelas dr. Siska acara Cardiovascular medicine in 2022 and beyond: Adaptive, personalized and evidence-based, Kamis (22/9/2022).
Selain itu, dr. Siska menerangkan, penyakit jantung koroner ini juga susah disembuhkan. Apalagi penyumbatan pada wanita biasanya terjadi pada pembuluh darah yang kecil. Sementara pada laki-laki biasanya pada pembuluh darah yang lebih besar sehingga masih ada kesempatan dipasang alat bantu.
“Terus pada wanita ini biasanya penyumbatan ini di pembuluh darah yang kecil-kecil jadi kamu juga susah, kalau pada laki-laki biasanya lebih besar sehingga bisa dipasang ring yang membuka aliran sehingga mengurangi penyumbatan,” sambung dr.Siska.
Oleh sebab itu, dr. Siska berharap, masyarakat harus bisa menjaga pola hidup sehat sebelum mengalami masalah jantung. pasalnya, penyakit jantung koroner sulit untuk sembuh total. Bahkan, seseorang yang telah melakukan pengobatan juga masih berisiko mengalami penyumbatan lainnya.
“Jadi kalau bisa ya jaga pola hidup sehat sih, seperti yang kita tahu ya, olahraga, jaga pola makan, gitu-gitu karena kalau sudah kena sulit sembuh total. Bahkann kalau sudah pasang ring dan keluhannya lebih baik tetep ada risiko penyempitan lagi, jadi harus dijaga,” tutupnya.
Baca Juga: Angka Penyakit Jantung Bawaan di Indonesia Masih Tinggi, Ketahui 6 Penyebabnya
Berita Terkait
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Vokal Suarakan Keresahan Rakyat, Ferry Irwandi Ternyata Idap Penyakit Mematikan
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat