Health / Parenting
Rabu, 17 September 2025 | 07:33 WIB
Ilustrasi alergi makanan anak. [Unsplash]

“Kalau SLT jangan periksa IgE, jangan periksa SPT, nggak ada gunanya,” tegasnya.

Ilustrasi makanan anak.

Sebagai gantinya, pada tipe lambat dilakukan tes provokasi makanan, yaitu memberikan makanan yang diduga menjadi pemicu alergi secara terstruktur dan terpantau oleh tenaga medis.

“Kalau SLT kita akan melakukan provokasi makanan. Provokasi makanan ini harus terstruktur, dipantau oleh dokter, dan seringkali harus dilakukan di rumah sakit, meskipun ada sebagian yang bisa dilakukan di rumah atas petunjuk dari dokter,” ungkap Dr. Endah.

Tata Laksana Alergi Makanan

Setelah diagnosis alergi makanan terkonfirmasi, langkah selanjutnya adalah tata laksana, yang terdiri dari dua tahap utama:

  • Mengatasi reaksi akut yang muncul setelah terpapar alergen.
  • Menghindari makanan penyebab alergi agar tidak terjadi reaksi berulang.

Dr. Endah menekankan pentingnya penggantian zat gizi agar anak tetap mendapatkan nutrisi yang seimbang meskipun tidak mengonsumsi makanan yang menjadi pemicu alergi.

“Zat gizinya harus disubstitusi. Ini kadang-kadang kita harus konsultasi dengan ahli gizi,” jelasnya.

Selain itu, orang tua juga harus dilatih untuk membaca label kemasan makanan dengan cermat.

“Jangan lupa mengajari pasien harus membaca label kemasan makanan. Kalau di luar negeri ini regulasinya sudah sangat baik, kalau di Indonesia masih sangat longgar, sehingga belum tentu semua makanan yang mengandung alergen ini bisa dideklarasikan,” paparnya.

Baca Juga: Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur

Tidak hanya itu, Dr. Endah juga mengingatkan soal cross kontaminasi silang saat makan di luar rumah.

Hal ini penting karena makanan yang terlihat aman bisa saja terpapar alergen dari makanan lain selama proses pengolahan.

Pemantauan Pertumbuhan Anak

Karena alergi makanan sering dialami oleh anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak juga sangat penting.

"Karena anak ini sedang dalam masa pertumbuhan, jangan lupa melakukan pemantauan pertumbuhan,” jelasnya.

Menurut Dr. Endah, gangguan pertumbuhan pada anak dengan alergi makanan dapat disebabkan oleh dua faktor utama:

Load More