Suara.com - Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui manajemen kontroling dan pengawasan di Indonesia memang lemah. Padahal kontrol lapangan penting untuk mengetahui barang yang akan dibeli.
Pernyataan ini menanggapi kisruh pengadaan bus transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang baru diluncurkan namun beberapa komponennya rusak.
"Dicek. Dikontrol. Diawasi. Kelemahan kita itu ada di manajemen kontroling dan pengawasan," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (12/2/2014).
Dalam proses pengadaan bus, Jokowi menegaskan, sebagai Gubernur dirinya tidak memiliki otoritas untuk menentukan barang yang akan dibeli. Sebab, proses pengadaannya melewati jalur lelang.
"Kita tidak bisa menentukan, saya enggak mau produk negara A, kan enggak bisa. Ini kan proses lelang," ujarnya.
Dia juga membantah jika disebut terburu-buru dalam proses pengadaan bus tersebut. Alasannya, prosedur dan pihak pemborong telah menyanggupi perjanjian tersebut.
"Mau pakai e-katalog, mau pakai tender yang penting barang itu dicek sesuai speksifikasinya. Memang problemnya, tahun kemarin pesennya banyak. Dan dalam negeri nggak sanggup mengerjakan itu. (Kalau) buru-buru kan jangan dipakai untuk alasan. Buru-buru kok nyanggupin, nyanggupin menyelesaikan pemborongnya. Kalau berani ya, ya berani sesuai speknya," ujarnya.
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh