Suara.com - Mantan Calon Bupati Lebak, Amir Hamzah, bersaksi di persidangan dalam kasus dugaan suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lebak, Banten, dengan terdakwa Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, Kamis (27/3/2014).
Dalam persidangan itu, Amir menyebut bahwa Wawan membantu dalam penyediaan uang sebesar Rp1 miliar. Uang tersebut disiapkan untuk Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) saat itu, M Akil Mochtar, dalam pengurusan sengketa Pilkada Lebak.
Lebih jauh, menurut Amir pula, dalam menghadapi persidangan sengketa Pilkada Lebak, Wawan telah menunjuk Susi Tur sebagai penasehat hukumnya. Dikatakannya lagi, soal duit Rp1 miliar tersebut, dia awalnya mendengar dari Susi Tur, yang ketika itu menyampaikan ada permintaan uang dari Akil Mochtar.
Amir menerangkan, saat itu Susi menghubungi dirinya melalui telepon, mengabarkan soal rencana memenangkan persidangan sengketa Pilkada Lebak yang membutuhkan uang Rp1 miliar. "Ibu Susi bilang, siapkan uang. Kalau tidak, pihak lawan masuk ke MK, kemudian (kita) kalah," ucap Amir dalam persidangan.
Amir lantas menjelaskan di hadapan majelis hakim, bahwa lantaran dirinya tidak memiliki uang, ia pun menolak omongan Susi soal permintaan uang tersebut. Namun kemudian menurutnya, dirinya diundang Wawan datang bertemu ke Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan.
Amir pun mengaku akhirnya datang bersama pasangannya di Pilkada Lebak, Kasmin, ke hotel tersebut. Di situ menurutnya, Wawan menanyakan soal kekalahan pasangan yang diajukan oleh Partai Golkar itu.
"Pak Wawan nanya kami, 'kenapa Lebak kalah?' Pak Kasmin menjawab, 'Karena mereka partai banyak, duitnya banyak'," ujarnya, yang akhirnya berujung pada disiapkannya uang Rp1 miliar itu oleh Wawan.
Selain itu, Amir pun mengaku tahu jika Wawan juga pernah bertemu Akil Mochtar untuk membicarakan masalah Pilkada Lebak tersebut. Namun menurutnya, di pertemuan itu tidak ada menyebutkan angka (uang).
"Karena Pak Akil segan dengan Pak Wawan, karena hubungan baik," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen