Suara.com - Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra tiba di Pengadilan Konstitusi hari Selasa (6/5/2014) untuk menghadiri sidang tuntutan penyalahgunaan wewenang yang diarahkan padanya.
Yingluck dituduh menyalahgunakan wewenang saat mencopot kepala Dewan Keamanan Nasional Thawil Pliensri di tahun 2011. Menurut oposisi, langkah itu sengaja dilakukan untuk menguntungkan Partai Puea Thai, Partai Yingluck. Jika terbukti bersalah, Yingluck bisa dipaksa turun dari kursi perdana menteri.
Vonis memang belum akan dijatuhkan pada hari Selasa. Kendati demikian, putusan itu bisa diberikan dalam waktu dekat.
Bukan hanya itu saja tuntutan yang dilayangkan kepada Yingluck. Sang perdana menteri juga dituduh lalai menjalankan skema pembelian beras. Lawan-lawan politik Yingluck menyebutkan, skema pembelian beras itu dikotori korupsi dan selalu merugi.
Tuduhan tersebut diajukan oleh Komisi Anti-Korupsi Nasional. Persidangan atas kasus ini akan digelar pada bulan ini juga. Jika terbukti bersalah atas tuduhan tersebut, Yingluck bisa dicopot dari jabatannya. Tidak hanya itu, dirinya juga mungkin mendapat larangan berpolitik selama lima tahun.
Selama enam bulan, pemerintahan Yingluck digoyang oleh protes jalanan. Mereka ingin agar dirinya turun dari kursi perdana menteri. Oposisi menilai Yingluck hanyalah boneka dari mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, saudaranya sendiri.
Kendati demikian, Yingluck tetap bertahan. Jumlah pendukungnya malah kian bertambah. Para pendukungnya bahkan mengancam akan bergerak jika Yingluck dicopot. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Eddy Soeparno Ingatkan Bahaya Over Capacity dan Cuaca Ekstrem
-
Dokumen Kependudukan Warga Terdampak Bencana Sumatra Gratis, Mensesneg Pastikan Tak Ada Biaya
-
Beban Jakarta Tak Berkurang Meski Ada IKN, Pramono: Saya Pikir Bakal Turun, Ternyata Enggak
-
HAM Indonesia Alami Erosi Terparah Sejak Reformasi, 2025 Jadi Tahun Malapetaka
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka
-
Khusus Malam Tahun Baru 2026, MRT Jakarta Perpanjang Jam Operasional Hingga Dini Hari
-
Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Rumah Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Pemprov DKI Jakarta Hibahkan 14 Armada Damkar ke 14 Daerah, Ini Daftar Lengkapnya!
-
Said Iqbal Bandingkan Gaji Wartawan Jakarta dan Bekasi: Kalah dari Buruh Pembuat Panci!
-
436 SPPG Polri Mulai Dibangun, Target Layani 3,4 Juta Penerima