Suara.com - Dua oknum polisi diduga terlibat penembakan seorang calon legislatif dari Partai Nasional Aceh (PNA) di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, beberapa waktu lalu.
"Dua oknum polisi ini, seorang bertindak sebagai eksekutor dan seorang lagi merupakan perencana," kata Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi di Banda Aceh, Senin (19/5/2014).
Dua oknum polisi tersebut yakni Brigadir Husaini, staf di Markas Polda Aceh. Dan Brigadir Alhadi, bertindak selaku perencana penembakan caleg tersebut.
Faisal, caleg PNA itu ditembak hingga meninggal dunia ketika korban melintas dengan mobil yang dikendarainya di kawasan Gunung Cot Semancang, Desa Ladang Tuha, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, pada 2 Maret 2014.
Selain dua oknum polisi tersebut, kepolisian juga menetapkan enam tersangka lainnya, yakni Tgk Barmawi (44), pimpinan pesantren yang juga sebagai perencana eksekusi, M Yahya (38), sopir mobil yang digunakan para pelaku untuk menembak korban.
Kemudian, Nasir (35), ikut dalam mobil eksekutor. Serta Usman (29) bertindak sebagai pemantau korban sebelum dieksekusi. Selanjutnya Ibnu Sina (22), pemantau setelah eksekusi, dan Rikki (34) penyimpan senjata api.
"Motif penembakan adalah balas dendam. Korban ditembak karena membongkar praktik aliran sesat yang dipimpin Tgk Barmawi. Semua tersangka, termasuk dua oknum polisi ini merupakan jamaah Tgk Barmawi," kata Kapolda Aceh. (Antara)
Berita Terkait
-
Tiga Korban Penembakan OPM Teridentifikasi, Jenazah Langsung Dikuburkan Gegara Kondisi Membusuk
-
Sosok Natalie Rupnow, Siswi di Balik Tragedi Penembakan Massal Sekolah Wisconsin AS
-
10 Tewas dan 7 Luka-luka: Penembakan Massal di Bar Meksiko, 1 Pelaku Ditangkap
-
Peserta RNC Pakai Perban Palsu Agar Serupa Trump, Ortu Korban Penembakan Sakit Hati: Sangat Menjijikkan
-
Istri Korban Penembakan di Kampanye Trump Tolak Bertemu Biden: Suami Saya Republikan yang Taat
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan