Suara.com - Dari dua dua belas lembaga survei, hanya empat lembaga yang mengklaim hasil survei kemenangan buat pasangan capres cawapres nomor urut satu Prabowo-Hatta Rajasa.
Fadli juga menduga sejumlah lembaga survei bekerja untuk kepentingan Jokowi-JK. Dia bahkan menyatakan soal dugaan aksi mafia dalam keterlibatan survei.
"Kemudian ada beberapa lembaga survei itu juga terafiliasi kepada dia (Jokowi). Saya tidak mengatakan dia, tetapi bahwa survei itu juga bisa saja ada mafianya, karena kata mafiakan sekarang sudah tren," tegas Fadli.
Fadli sempat menyebutkan salah satu contoh lembaga survei, yakni Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang disebutnya terafiliasi secara politik dan bekerja untuk capres Joko Widodo.
Salah satu anggota Tim kampanye nasional untuk kemenangan Prabowo Hatta, Fadli Zon mengatakan bahwa hasil survei bisa diutak atik berdasarkan kepentingan lembaga atau orang yang melakukannya.
“Misalnya saudara Saiful Mujani itu adalah termasuk pernah membagi-bagi uang juga di Karawang atau di Purwakarta untuk pak Jokowi, kemudian dia punya SMRC. Itukan ada konflik kepentingan, dan itu jelas ada videonya," cerita Fadli Zon.
SMRC merilis hasil hitung cepat kemenangan buat Jokowi-JK 52,1 persen, sementara Prabowo-Hatta diperkirakan memperoleh 47,09 persen, dengan margin error 0,68 persen dan selisih 5,82 persen.
Survei SMRC melibatkan 4.000 TPS, terbanyak dari tujuh lembaga survei lainnya yang memperkirakan kemenangan tipis Jokowi atas Prabowo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres