Suara.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hadar Nafis Gumay menyatakan kalau klaim tuduhan kecurangan sudah biasa dalam pelaksanaan Pemilu.
Hadar yang ditemui di sela rapat pleno rekapitulasi suara Pilpres tingkat nasional di KPU, Senin (21/7/2014), mengajak agar siapapun yang membuat tuduhan curang itu bisa bertanggung jawab untuk membuktikannya.
"Klaim biasa, yang terpenting itu kita bisa membuktikannya. Jadi kalau memang ada kecurangan dan pelanggaran itu kan ada jalurnya," ujar Hadar.
Menurutnya, KPU juga telah menangani semua dugaan kecurangan yang muncul saat pelaksanaan Pilpres, terutama saat pencoblosan.
"Berdasarkan laporan-laporan yang ada dan kami tidak mengikuti langsung dari atas ke bawah kan. Mekanisme koreksi untuk merapihkan hasil pemilu itu sudah cukup berjalan (dengan baik)," tuturnya.
Tuduhan dugaan kecurangan Pilpres dilontarkan oleh kubu pasangan kandidat nomor urut satu Prabowo-Hatta Rajasa.
Mereka juga meminta ada penundaan pengumuman pemenang Pilpres sampai KPU mengusut kecurangan, serta melakukan pencoblosan ulang di 5.800 TPS di Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan