Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya merampungkan rekapitulasi suara nasional di 33 provinsi, Selasa (22/7/2014) sekitar pukul 17.05 WIB.
Perampungan telat sejam dari jadwal yang direncanakan, yakni pukul 16.00 WIB.
"Kami telah menyelesaikan 33 provinsi, kami punya satu PR lagi untuk rekapilulasi perhitungan suara luar negri," kata ketua KPU, Husni di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2014).
Berdasarkan hasil rekapitulasi, pasangan nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil unggul di 23 provinsi. Sementara pesaingnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa cuma unggul di 10 provinsi.
Berikut hasil rekapitulasi KPU di 33 provinsi:
1. Kalimantan Barat
Prabowo Subianto - Hatta Rajasa: 1.032.354 suara
Joko Widodo - Jusuf Kalla : 1.573.046 suara
2. Nusa Tenggara Barat
Prabowo Subianto - Hatta Rajasa : 1.844.178 suara
Joko Widodo - Jusuf Kalla : 701.238 suara
3. Aceh
Prabowo Subianto - Hatta Rajasa : 1.089.290 suara
Joko Widodo - Jusuf Kalla : 913.309 suara
4. Sumatera Selatan
Prabowo Subianto - Hatta Rajasa : 2.132.163 suara
Joko Widodo - Jusuf Kalla : 2.027.049 suara
5. Kalimantan Selatan
Prabowo Subianto - Hatta Rajasa : 941.809 suara
Joko Widodo - Jusuf Kalla : 939.748 suara
6. Kepulauan Riau
Prabowo Subianto - Hatta Rajasa : 332.908 suara
Joko Widodo - Jusuf Kalla : 491.819 suara
7. Jambi
Prabowo Subianto - Hatta Rajasa : 871.316 suara
Joko Widodo - Jusuf Kalla : 897.787 suara
8. Bangka Belitung
Prabowo Subianto - Hatta Rajasa : 200.706 suara
Joko Widodo - Jusuf Kalla : 412.359 suara
9. D.I Yogyakarta
Prabowo Subianto - Hatta Rajasa : 977.342 suara
Joko Widodo - Jusuf Kalla : 1.234.249 suara
10. Bengkulu
Prabowo Subianto - Hatta Rajasa : 433.173 suara
Joko Widodo - Jusuf Kalla : 523.669 suara
Berita Terkait
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB