Suara.com - Perahu pinisi berpenumpang 27 orang termasuk anak buah kapal dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (17/8/2014) dini hari, sekitar pukul 01.15 WITA
Dari seluruh penumpang dan anak buah kapal, baru 10 orang yang berhasil diselamatkan, sedangkan lainnya belum ditemukan hingga saat ini, demikian penuturan Kepala Seksi Operasional Search and Rescue (SAR) Mataram Lalu Wahyu Efendi kepada Antara.
"Sepuluh orang penumpang berhasil diselamatkan kapal Marmet 1 yang melintas di sekitar lokasi kejadian, sedangkan penumpang lainnya belum ditemukan," kata Lalu.
Ia mengatakan perahu pinisi tersebut membawa wisatawan dari Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), menuju Pulau Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Adapun menurut Reuters, yang juga mengutip pejabat SAR NTB bernama Suryaman, melaporkan bahwa sebanyak 25 turis asing menumpang kapal nahas itu. Sepuluh di antaranya sudah diselamatkan dan hanya lima dari mereka yang sudah diidentifikasi kewarganegaraannya yakni dua dari Selandia Baru, dua dari Spanyol, serta satu dari Inggris.
Diduga kecelakaan itu terjadi ketika kapal tersebut melewati wilayah utara perairan Pulau Sangeang. Saat itu kapal yang terbuat dari kayu itu diduga menabrak batu karang sehingga bocor.
"Sekarang kapal dalam kondisi terapung, tidak sampai tenggelam ke dasar laut karena terbuat dari kayu. Itu informasi awal yang kami terima dari SAR Kabupaten Bima, sekitar pukul 08.00 WITA," ujarnya.
Dari informasi yang diperoleh, kata Wahyu, lima penumpang kapal naas tersebut ditolong oleh kapal Marmet 1 yang melintas pada saat kejadian. Ada juga lima orang yang menepi ke daratan menggunakan sekoci.
Sementara belasan penumpang lainnya belum ditemukan hingga saat ini karena waktu kejadian pada malam hari.
"Ketika proses evakuasi posisi penumpang kapal tenggelam itu tidak jelas karena gelap," ucapnya.
Ia mengatakan, SAR Kabupaten Bima sudah turun untuk melakukan pencarian korban yang belum ditemukan menggunakan "speed boat" setelah mendapatkan laporan adanya peristiwa kapal tenggelam.
Mereka melakukan pencarian hingga ke arah perairan Pelabuhan Sape yang menghubungkan ke Labuhan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Pihak SAR Mataram juga sudah mengerahkan Kapal RB 220 bersama 25 personel untuk membantu proses pencarian korban yang belum ditemukan.
"Kapal sudah diberangkatkan sejak pukul 08.00 WITA dari Pelabuhan Lembar," ujarnya.
Upaya pencarian para korban juga sudah dikoordinasikan dengan Polisi Air dan Udara Polres Kabupaten Bima.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Reaksi PDIP soal Jokowi Temui Prabowo: Kami Yakin Presiden Atasi Masalah Bangsa Tanpa 'Cawe-cawe'
-
Pabrik Kopi di Matraman Jaktim Ludes Dilumat Api, Pemicu Kebakaran karena Apa?
-
Diresmikan Ahmad Luthfi, Desa Tersono Batang Jadi Contoh Desa Mandiri Kelola Sampah
-
Radiasi di Cikande Jadi Alarm Awal: Mengapa Edukasi dan Respons Cepat Sangat Penting
-
Prabowo Ungkap Monasit Senilai Ribuan Triliun di Balik Kerugian Negara Rp300 T
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?
-
Korupsi Kuota Haji, KPK: Biro Travel Kembalikan Uang Hampir Rp 100 Miliar
-
Periksa Wakil Bupati Mempawah, KPK Cecar Soal Produk Hukum Terkait Pembangunan Jalan
-
Ketua KPK Usul Pasal Gratifikasi Dihaspuskan dari UU Korupsi, Begini Alasannya
-
Heboh Bjorka Asli Ngamuk Bocorkan Data Polri, Publik: Lagi Sok-sokan, Mending Tangkap Fufufafa!