Suara.com - Banjir bercampur lumpur yang melanda Nagari Sei Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Rabu (19/11/2014) malam merupakan yang terbesar sejak 1978.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumardianto menyebutkan, hujan yang melanda daerah itu sejak Rabu sore menyebabkan Sungai Batang Pangean yang berada di Kecamatan Sangir Balai Janggo meluap bercampur lumpur pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB hingga mencapai ketinggian tiga meter.
Ia menambahkan banjir berlumpur atau galodo itu merendam sekitar 150 rumah warga yang berada dua jorong Nagari Sei Kunyit, yakni Jorong Pasar dan Taratak serta perumahan karyawan PTPN VI.
Ia mengungkapkan banjir yang memaksa petugas gabungan mengevakuasi 821 warga dari 148 kepala keluarga tersebut merupakan yang terbesar sejak 1978.
"Banjir di Nagar Sei Kunyit akibat luapan Batang Pangean memang hampir terjadi setiap tahun tapi dalam skala kecil. Banjir kali ini merupakan yang terbesar sejak tahun 1978," katanya.
Salah satu menyebab banjir yang terus melanda Sei Kunyit setiap tahunnya, katanya, karena hulu Sungai Batang Pangean telah dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit maupun karet.
Ia menyebutkan warga yang menjadi terdampak langsung banjir tersebut telah diungsikan sejak Rabu malam. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut, dan jumlah kerugian materil masih dalam pendataan.
Ia menambahan kendati banjir telah mulai surut, namun warga yang terdampak langsung musibah tersebut belum bisa melakukan aktivitas karena lumpur masih menggenangi rumah mereka hingga ketebalan 50 sentimeter.
"Ketebalan lumpur yang menggenangi rumah warga berkisar 20 centimeter hingga 50 sentimeter," sebutnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Bencana Lahar Hujan Semeru, 300 KK Terisolasi dan Akses Jalan Terputus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
6 Motor Matic yang Tahan Banjir dan Bandel di Jalan, Gak Perlu Was-Was saat Hujan
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Uang Rp 1000 Jadai Rp 1, Apa Maksudnya?
-
Jokowi Dukung Gelar Pahlawan, Gibran Puji-puji Jasa Soeharto Bapak Pembangunan
-
Polisi Temukan Serbuk Diduga Bahan Peledak di SMAN 72, Catatan Pelaku Turut Disita
-
Ledakan SMAN 72: Jejak TikTok Terduga Pelaku 8 Jam Sebelum Kejadian Ungkap Hal Mengejutkan!
-
Polisi Dalami Motif Ledakan SMAN 72, Dugaan Bullying hingga Paham Ekstrem Diselidiki
-
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia, Pimpinan KPK Melayat
-
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Adalah Siswa Sendiri, Kapolri Ungkap Kondisinya
-
Kawanan Begal Pembacok Warga Baduy di Jakpus Masih Berkeliaran, Saksi dan CCTV Nihil, Kok Bisa?
-
Kabar Duka, Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun
-
Lihat Rumahnya Porak-poranda Dijarah, Ahmad Sahroni Pilih Beri 'Amnesti': Kalau Balikin, Aman!