Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk mulai mempersiapkan evaluasi dan reshuffle kabinet dalam tiga hingga enam bulan ke depan. Menurut Fadli, Jokowi harus bisa menentukan mana menteri yang benar-benar bekerja dan yang hanya menampilkan pencitraan semata.
"Saya jauh-jauh hari ngomong, presiden sebaiknya mempersiapkan rencana reshuffle, evaluasi. Mana menteri-menteri yang jalan, mana yang tidak jalan, mana yang pencitraan, mana yang benar-benar kerja," ujarnya dalam diskusi bertajuk 'Wajah Politik Kita' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2018).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyoroti Menaker Hanif Dhakiri saat melakukan inspeksi ke penampungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan memanjat pagar. Dia menyesalkan Jokowi yang dalam memilih menteri menyisihkan sosok berpengalaman dan kompeten di bidangnya.
"Di tim Pak Jokowi lemah sekali orang-orang yang mengerti hukum. Misalnya ada Pak Yusril, Saldi Isra, atau Pak Irman mungkin akan lain, sehingga banyak nabrak-nabrak. Mudah-mudahan ini bukan gejala terus-menerus karena akan membahayakan Presiden. (Menteri) bukan orang-orang yang baik dalam bidangnya," kritiknya.
Selain Hanif, Fadli juga dia juga mengkritik Mekumham yang dinilainya menabrak aturan dalam kisruh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Menteri lain yang menjadi sasaran kritik Fadli adalah Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno yang dinilainya melakukan intervensi kepada Partai Golkar.
"Kami berharap pemerintah jangan intervensi parpol dengan kepentingan jangka pendek. Tidak boleh Menkopolhukam itu berbicara soal izin. Itu tidak elok sekali. Apalagi sudah membicarakan
tanggal dan tempatnya. Itu kapasitas panitia, Menko Polhukam bukan panitia. Itu intervensi telanjang. Saya kira Ibu Mega marah kalau dengar seperti itu," tutupnya.
Berita Terkait
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Perdana Jadi Sutradara Film Pangku, Reza Rahadian Dipuji Fadli Zon
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Fadli Zon Umumkan Progres Buku Sejarah Indonesia, Siap Diterbitkan Akhir Tahun
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
Terkini
-
KPK Bongkar Modus Suap Bupati Ponorogo: Isu Rotasi Jabatan Jadi 'Mesin ATM' Pejabat Resah
-
Anggaran Perbaikan Gizi Bayi dan Ibu Hamil Diduga Dikorupsi, KPK Buka Suara
-
Teken MoU dengan ICVCM, Menhut Janji Pasar Karbon Tak Rugikan Masyarakat Adat
-
Jejak Jenderal Sarwo Edhie: Kakek AHY Penumpas G30S yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Geledah Kantor Gubernur Riau! KPK Sita Bukti Penting Dokumen Anggaran 2025
-
MUI DKI Mau Standarisasi Guru Ngaji, Ketua DPRD Bilang Begini
-
Usai Rumah Dinas Abdul Wahid dan 2 Anak Buahnya, KPK Geledah Kantor Gubernur Riau, Ini yang Disita
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap
-
Atasi Keluhan Pengemudi Ugal-ugalan, Gubernur Pramono Setujui Pelatihan 1.000 Sopir Baru Mikrotrans
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Banten