Suara.com - Senat Amerika Serikat (AS) membongkar informasi mengejutkan soal metode interogasi yang dilakukan oleh Central Intelligence Agency (CIA), salah satu badan intelijen negeri Abang Sam. Menurut laporan yang disampaikan Senat, CIA menggunakan metode interogasi brutal untuk mengorek informasi dari para tersangka pelaku serangan teroris ke menara kembar WTC tahun 2001 silam.
Laporan itu mengungkap, CIA tidak jujur kepada publik dan para pemangku kebijakan terkait program interogasi tersebut. Kabarnya, program tersebut dirancang dan dilaksanaka oleh dua kontraktor keamanan di luar CIA.
Laporan tersebut dibuat berdasarkan penyelidikan selama lima tahun yang dilakukan oleh Komite Intelijen Senat terhadap program tersebut. Metode interogasi itu dibuat untuk menggali informasi dari para anggota al-Qaeda dan tahanan lain di berbagai fasilitas penahanan mereka di segala penjuru dunia.
CIA dan banyak pejabat senior pemerintahan sebelumnya mengatakan bahwa program tersebut sangat efektif dan berhasil menggagalkan banyak rencana aksi terorisme. Salah satu contoh kebrutalan penyidik CIA adalah yang terjadi pada seorang tawanan yang tewas akibat hipotermia setelah ditelanjangi dan dirantai di sebuah lantai beton dalam sebuah penjara rahasia CIA.
Beberapa tahanan lain disekap dalam sebuah ruangan gelap, dan terus dipaksa mendengarkan suara keras atau musik. Kemudian ada pula seorang tahanan al-Qaeda bernama Abu Zubaydah yang sempat mengalami metode interogasi "waterboarding" di mana ia ditenggelamkan di dalam air hingga kesulitan bernapas dan hampir kehilangan nyawanya.
Direktur CIA John Brennan mengakui bahwa institusi yang dipimpinnya melakukan program tersebut dan mengakuinya sebagai suatu kesalahan. Namun, dirinya bersikeras bahwa informasi yang dikorek dengan metode tersebut berhasil membantu pemahaman taktis dan strategis tentang para teroris. Hal itu pulalah, menurut CIA, yang membantu upaya memerangi teroris saat ini. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Trump Tingkatkan Tekanan Militer: AS Kirim Kapal Perang, Venezuela Tuduh CIA Terlibat!
-
Ternak Mulyono Diseret Yudo Sadewa, Usai Blunder Sebut Sri Mulyani Agen CIA
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Heboh! Anak Menteri Keuangan Minta Maaf Tuduhan Agen CIA ke Sri Mulyani: Hanya Bercanda?
-
Anak Menkeu Purbaya Cengengesan saat Klarifikasi Sri Mulyani Agen CIA, Netizen Makin Ngamuk!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar