Suara.com - Pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan keberadaan kotak hitam (black box) pesawat AirAsia QZ8501 tidak jauh dari lokasi dugaan jatuhnya pesawat tersebut.
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Bobby Mamahit, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/1/2015), mengatakan bahwa pergerakan kotak hitam itu diperkirakan mengarah ke timur sesuai dengan arah angin.
"Kalau kita perkirakan, enggak terlalu jauh, karena yang ditemukan juga masih serpihan pesawat di sekitar itu," kata Bobby.
Bobby mengatakan, sejauh ini kendala yang paling berat dalam menemukannya adalah cuaca, karena anginnya sangat kencang, sehingga memicu ketinggian ombak hingga lima meter.
"Apabila cuaca mendukung, bisa segera diketahui. Tiga hari pun (bakal) sudah selesai. Karena ini cuacanya buruk, jadi terhambat. Dan malam hari tidak bisa dilakukan pencarian," katanya.
Lebih jauh, menurut Bobby, pencarian kotak hitam juga tidak bisa menggunakan kapal ukuran kecil seperti KN Trisula. Menurutnya, pencarian itu seharusnya menggunakan kapal navigasi.
"Kalau kapalnya besar, akan semakin maksimal. Kapal kecil sulit," katanya.
Selain itu, kendala lainnya menurut Bobby, adalah kondisi air laut yang berpasir. Hal ini membuat jarak pandang semakin pendek, karena air laut keruh serta dipenuhi karang.
"Sebetulnya, kondisi lautnya tidak terlalu dalam, karena sejarahnya dulu Kalimantan dan Sumatera bersatu. Laut (itu) dibentuk karena es yang meleleh," katanya pula.
Bobby menyebutkan, pihaknya sejauh ini juga telah menggunakan berbagai peralatan untuk mencari kotak hitam tersebut, di antaranya mulai dari scanner sonar, pinger locator, multibeam echo founder, hingga Remotely Operated Vehicle (ROV).
Ditjen Perhubungan Laut sendiri menurutnya juga telah mengerahkan 11 kapal, yang terdiri dari tujuh kapal navigasi dan empat kapal patroli Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP). Kapal-kapal tersebut antara lain adalah KN Andromeda, KN Alnilam, KN Mitra Utama, KN Jadayat, KN Alugara, KN Sarotama, KN Cundamani, KN Trisula, KN Bimasakti Utama, serta KN Arcturus. [Antara]
Berita Terkait
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Harga Tiket Pesawat Meroket Meski Pemerintah Bilang Ada Diskon Nataru, Apa yang Terjadi?
-
Kuotanya 33 Ribu, Begini Daftar Mudik Gratis Kemenhub di Nataru
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana