Suasana sepi dari aktivitas di rumah kost Deudeuh alias Tataa Chubby di kawasan Tebet Timur, Jakarta Selatan, Rabu (15/4). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta para pengurus rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) untuk terus mengawasi rumah kos yang dijadikan tempat prostitusi.
Hal itu dikatakan Ahok menanggapi kasus pekerja seks komersial Deudeuh Alfisahrin alias Tataa Chubby, yang dibunuh di tempat kosnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.
"Ya, semua itu tergantung RT, RW ya. Dan pemilik kos, ya harus dilarang, kalau menjadi salah peruntukan. Berarti kosnya salah peruntukan. Nggak izin kosannya. Kalau terjadi (begitu), ada salah peruntukan kan," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Lebih dari itu, Ahok pun meminta polisi untuk bekerja sama mengawasi indekos yang dipergunakan oleh penghuni kos sebagai tempat untuk menjajakan seks. "Polisi juga bisa ikut mengawasi kan," imbuhnya.
Namun begitu, terkait kasus ini, Ahok tak memungkiri bahwa biasanya masih ada banyak cara lain untuk menjual diri bagi pekerja seks komersial.
"Tapi ya, di Jakarta susah sih. Penduduknya juga udah banyak. Kamu di kantor (misalnya), di hotel bisa kejadian," katanya.
Seperti diberitakan, Deudeuh yang di akun Twitter-nya dikenal dengan nama @Tataa_chubby itu ditemukan sudah tidak bernyawa, di dalam kamar indekos pada Sabtu (11/4) lalu sekitar pukul 19.00 WIB. Dia dibunuh dengan cara dicekik, dengan leher dijerat kabel dan mulutnya disumpal kaos kaki warna hitam.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan tersangka kepada Muhammad Rio Santoso (25) yang juga merupakan seorang guru matematika. Rio diketahui menggunakan akun Twitter @santos06yoyo untuk menggoda atau mem-booking perempuan-perempuan di dunia prostitusi online via Twitter, termasuk di antaranya Deudeuh.
Hal itu dikatakan Ahok menanggapi kasus pekerja seks komersial Deudeuh Alfisahrin alias Tataa Chubby, yang dibunuh di tempat kosnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.
"Ya, semua itu tergantung RT, RW ya. Dan pemilik kos, ya harus dilarang, kalau menjadi salah peruntukan. Berarti kosnya salah peruntukan. Nggak izin kosannya. Kalau terjadi (begitu), ada salah peruntukan kan," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Lebih dari itu, Ahok pun meminta polisi untuk bekerja sama mengawasi indekos yang dipergunakan oleh penghuni kos sebagai tempat untuk menjajakan seks. "Polisi juga bisa ikut mengawasi kan," imbuhnya.
Namun begitu, terkait kasus ini, Ahok tak memungkiri bahwa biasanya masih ada banyak cara lain untuk menjual diri bagi pekerja seks komersial.
"Tapi ya, di Jakarta susah sih. Penduduknya juga udah banyak. Kamu di kantor (misalnya), di hotel bisa kejadian," katanya.
Seperti diberitakan, Deudeuh yang di akun Twitter-nya dikenal dengan nama @Tataa_chubby itu ditemukan sudah tidak bernyawa, di dalam kamar indekos pada Sabtu (11/4) lalu sekitar pukul 19.00 WIB. Dia dibunuh dengan cara dicekik, dengan leher dijerat kabel dan mulutnya disumpal kaos kaki warna hitam.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan tersangka kepada Muhammad Rio Santoso (25) yang juga merupakan seorang guru matematika. Rio diketahui menggunakan akun Twitter @santos06yoyo untuk menggoda atau mem-booking perempuan-perempuan di dunia prostitusi online via Twitter, termasuk di antaranya Deudeuh.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB