Suara.com - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, berpendapat ada empat poin yang akan dijadikan pertimbangan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika akan melakukan reshuffle Kabinet Kerja. Empat poin tersebut yang akan digunakan Presiden Jokowi sebagai penilaian terhadap menterinya.
Menurut dia, kinerja para menteri menjadi faktor utama yang akan dilihat oleh orang nomor satu di republik ini. Pasalnya, lanjut Hanta, Presiden Jokowi pasti memiliki alat ukur untuk menilai para pembantunya tersebut.
"Kalau reshuffle ada yang tak bisa dihindari, yakni soal kinerja (menteri). Presiden pasti punya alat instrumen untuk melihat kinerja para menteri. Si menteri sudah melakukan apa, lalu apa yang sudah dan belum tercapai," kata Hanta di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/5/2015).
Selain itu, menurut Hanta, ada faktor soal evaluasi kepuasan publik yang dilakukan dalam bentuk survei-survei oleh sejumlah lembaga. Lantaran, tambahnya, publik memiliki cara berpikir yang sederhana dalam melihat kinerja pemerintah.
"Soal evaluasi kepuasan publik. Dari bidang hukum, ekonomi, keamanan. Publik itu sederhana cara berpikirnya, semua berhak melalukan evaluasi. Disampaikan kepada presiden untuk meningkatkan kerja, agar publik semakin percaya kepada kinerja pemerintahan," jelasnya.
Selanjutnya, Hanta mengatakan bahwa bongkar pasang kabinet itu juga melihat dari kedekatan serta kecocokan Presiden Jokowi dengan para anak buahnya di Kabinet Kerja. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, tambahnya bisa melihat menteri mana yang loyal dan tak loyal.
"Kecocokan dengan presiden, siapa yang tidak loyal dengan presiden dan lebih loyal ke pihak di luar presiden, maka presiden bisa saja langsung reshuffle. Jadi ketika presiden mendengarkan diskusi ini bisa saja dia langsung merombak para menteri," lanjutnya.
Terakhir, tentu kata Hanta yang juga menjadi faktor kuat Presiden Jokowi melakukan reshuffle adalah pertimbangan dari partai koalisi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Menurutnya, hal ini menjadi salah satu faktor kunci karena Jokowi didukung penuh oleh koalisi tersebut.
"Di dalam koalisi itu proses politik yang paling lama. Saat SBY saja sampai mengumpulkan Ketum Partai. Jadi yang harus dijaga presiden stabilitas politik, karena keseharian berhadapan dengan partai di parlemen. Salah satunya pertimbangan koalisi," tutupnya.
Berita Terkait
-
Muncul Desakan Reshuffle Kabinet Imbas Banjir Sumatra, Begini Respons Menteri LHK Hanif Faisol
-
Presiden Prabowo Beri Peringatan Keras: Menteri 'Nakal' Tiga Kali, Akan Di-Reshuffle
-
20 Oktober Jadi Ujian Prabowo, Akankah Lepas Bayang Jokowi dan Rombak Kabinet?
-
Presiden Empat Kali Reshuffle dalam Setahun, Pengamat: Kabinet Prabowo Kian Gemuk dan Tidak Efisien
-
Prabowo Lantik Gubernur Papua hingga Jajaran Pimpinan LPS dan BP BUMN
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran