Suara.com - Kepolisian Bekasi mengaku hingga kini belum menerima hasil uji laboratorium beras dari sampel beras plastilk yang dilakukan Kementerian Pertanian dan Balai POM serta Pusat laboratorium forensik (Labfor)Polri.
"Apa yang kami lakukan, sampai sekarang hasilnya belum ada, baik dari Laboratorium Kementerian Pertanian dan BPOM maupun dari Labfor Polri," kata Kapolresta Bekasi, Kombes Pol Rudi Setiawan di Gedung Polresta Bekasi, Jawa Barat, Kamis(21/5/2015).
Menurutnya, hasil laboratorium tersebut baru akan dijadikan barang bukti yang diperoleh dari warga Bekasi, Jawa Barat.
Polisi menyatakan tidak mengetahui sampel yang diambil dan diuji oleh Sucofindo.
"Kita bawa itu ke Laboratorium Kementerian Pertanian untuk memastikan jenis berasnya apa dan ke Laboratorium BPOM untuk memastikan apakah berbahaya atau tidak. Kalau Sucofindo seperti itu, ya tanya Sucofindo. Dia ambil sampelnya darimana?" kata Rudi.
Seperti diketahui, sebelumnya Walikota Bekasi bersama dengan pihak dari Laboratorium Sucofindo sudah memastikan bahwa beras yang didapati oleh Dewi Septiani adalah beras plastik, karena di dalamnya mengandung zat berbahaya dan mengancam kesehatan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan