Suara.com - Agus, lelaki asal Sumba, Nusa Tenggara Timur, yang menjadi tersangka pembunuhan Engeline Margriet Megawe (Angeline), mengungkapkan kepada pengacaranya, Haposan Sihombing, bahwa dia telah diteror dan diancam oleh seorang lelaki melalui telepon.
"Kamu diam, ini rahasia, kamu tidak usah ngomong, kalau tidak kamu mati," kata pengancam sebagaimana ditirukan oleh Haposan.
Apakah orang yang dikatakan meneror dan mengancam Agus terlibat dalam kasus pembunuhan Angeline, mengingat sebelumnya diyakini pembunuh Angeline sebenarnya bukan cuma Agus?
"Sepertinya, adanya ancaman dan tekanan itu sudah menunjukkan ada sinyal keterlibatan orang lain, sepertinya begitu," kata Haposan di Markas Polda Bali, Denpasar, Senin (15/06/2015).
Haposan mengatakan Agus merasa terintimidasi oleh ancaman tersebut. Berdasarkan pengakuan Agus, kata Haposan, kliennya tidak hanya sekali dua kali diancam.
"Karena dapat ancaman itu dia ketakutan, sampai-sampai Agus memotong dan membuang kartu SIM handphone-nya," kata Haposan.
Atas teror dan ancaman yang diterima Agus, Haposan telah menyerahkan penanganannya kepada penyidik kepolisian.
"Biar penyidik yang menyelidiki hal itu. Kontak yang menghubungi tersangka sudah ada di tangan penyidik," katanya.
Agus merupakan orang yang dulu pernah bekerja di rumah orangtua angkat Angeline, Margriet Christina Megawe atau Margaret. Margaret sendiri sekarang sudah dijadikan tersangka kasus penelantaran terhadap Angeline.
Tapi kemudian, Agus dipecat oleh Margaret dengan cara yang kasar. Saat itu, katanya, dia diacungi parang sambil mengusir.
Setelah jenazah Angeline ditemukan dalam keadaan dikubur di belakang rumah Margaret, Jalan Sedap Malam, Denpasar, Agus mengakui dialah yang membunuh Angeline.
Agus pun mengakui sebelum mengubur Angeline, dia melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap Angeline.
Sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal secara tragis, Angeline dilaporkan Margaret yang merupakan ibu angkat Angeline, hilang pada 16 Mei 2015.
Orangtua kandung Angeline bernama Rosidi dan Hamidah. Ia diangkat jadi anak Margaret sejak umur tiga hari. Ketika itu, Margaret mengangkatnya bersama suami keduaDuglas, warga Amerika Serikat, pada tahun 2007. (Luh Wayanti)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN