Suara.com - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Kerajaan Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik, Jumat (19/6/2015) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, kunjungan Moazzam ini belum membahas warga negara Inggris Lindsay Standiford, yang menjadi terpidana mati dan akan dieksekusi dalam waktu dekat.
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi di Komplek Kepresidenan Jakarta, setelah mendampingi Presiden Jokowi menerima Duta Besar Moazzam Malik mengatakan tidak ada pembahasan soal terpidana mati dalam pertemuan itu.
"Enggak, enggak. Tadi general (umum,red) sekali kok," kata Menteri Retno.
Menlu menegaskan, pertemuan itu hanya membahas soal rencana kunjungan Perdana Menteri Inggris ke Indonesia pada akhir Juli 2015.
Pada pertemuan seperti itu, kata Retno, banyak dibicarakan soal persiapan kunjungan meliputi materi pembahasan mengenai bagaimana meningkatkan hubungan kedua negara yang fokusnya di ekonomi, perdagangan, investasi, dan lain-lain.
"Ini kan baru menyampaikan secara general. Minggu depan baru kita dalami di Kemlu. Saya dengan dubesnya," katanya.
Hal itulah yang baru diinformasikan Dubes Inggris kepada Presiden yakni awal persiapan kedatangan Perdana Menterinya.
"Substansinya kan akan ada di saya ya, secara detail saya akan bicara dengan Dubes Inggris," katanya.
Retno memastikan dalam pertemuan itu tidak ada permintaan khusus dari Inggris soal terpidana mati.
Seorang warga negara Inggris bernama Lindsay Standiford menjadi terpidana mati setelah ditangkap di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 2012 dan kedapatan membawa 4,8 kg kokain. Kejaksaan Agung sendiri belum mengumumkan daftar eksekusi mati tahap ketiga namun media di Inggris kembali ramai menyinggung soal Standiford. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Di Negara Ini Koruptor Dihukum Mati, Beda dengan Indonesia
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Ditemukan Tewas di Kos, Pernah Vonis Hukuman Mati ke 3 Orang
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Kasus Ammar Zoni, DPR Sentil Rutan Salemba: Lapas Mestinya Bina Napi bukan Sarang Narkoba!
-
4 Babak Kasus Narkoba Ammar Zoni: Kini Dijerat Pasal Berlapis dan Terancam Hukuman Mati!
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan