Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara terkait kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Tolikara, Papua, pada Jumat (17/7/2015) pagi. Presiden meminta kepada seluruh warga Indonesia untuk mengedepankan toleransi dan kebersamaan.
Hal tersebut ditegaskan Jokowi, karena Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan beraneka ragam suku bangsa, adat istiadat, budaya dan agama.
"Keanekaragaman ini harus kita jaga. Jangan dijadikan perbedaan, karena justru akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan yang nantinya membuat perpecahan," tegas Presiden Jokowi, di sela-sela pembagian ribuan paket sembako di halaman Pasar Klithikan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/7).
Lebih jauh, Presiden juga mengimbau agar masyarakat di Papua tidak terpancing provokasi atau emosi pascakerusuhan tersebut. Sebaliknya, dia berharap warga menegakkan toleransi, supaya terjalin rasa persatuan dan kesatuan, sehingga tidak menimbulkan gesekan antarwarga atau masyarakat.
"Kasus tragedi di Tolikara, Papua, beberapa waktu lalu, sudah dalam penanganan pihak kepolisian. (Diharapkan) Supaya tidak meluas ke beberapa daerah lainnya," sambungnya.
Seperti diberitakan, kerusuhan di Tolikara bermula dari adanya ratusan warga yang dilaporkan berdatangan dari berbagai arah melempari musala. Tak berselang, massa lalu dilaporkan membakar musala, berikut beberapa rumah serta kios yang ada di sekitarnya.
Ratusan umat muslim di Karubaga yang sedang melaksanakan salat Id di Lapangan Koramil Tolikara, pun saat itu terpaksa membubarkan diri karena takut diserang dan menjadi sasaran amuk massa.
"Sekali lagi, negara kita itu beranekaragam. Kedepankan toleransi antarumat beragama," tegas Presiden, sebelum meninggalkan Pasar Klithikan, untuk menuju ke Desa Giri Roto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. [Labib Zamani]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan