Suara.com - Kepolisian Kota Bekasi memastikan Evan Christoper Situmorang (12) tidak meninggal dunia akibat kelelahan fisik selama Masa Orientasi Siswa (MOS) di sekolahnya.
"Kematian Evan tidak ada kaitan dengan rangkaian agenda pelaksanaan MOS yang diadakan oleh SMP Flora pada tanggal 7-9 Juli 2015," kata Kepala Polresta Bekasi Kota Kombes Pol Daniel Tifaona di Bekasi, Rabu (5/8/2015).
Pernyataan itu disampaikannya menyikapi hasil penyelidikan kepolisian dari kasus itu serta sejumlah kesaksian dari pihak terkait. "Saya sampaikan di sini tidak ada kaitannya MOS dengan meninggalnya almarhum Evan," katanya.
Hal ini diperkuat dengan hasil investigasi pihaknya terhadap beberapa rekan korban yang masuk dalam satu grup dengan Evan selama mengikuti kegiatan MOS.
"Bahwa tidak ada tanda-tanda dan gerakan yang membahayakan para peserta MOS saat pelaksanaan," katanya.
Dari 39 orang yang merupakan siswa baru SMP Flora yang mengikuti MOS, kata Daniel, Evan masuk dalam salah satu grup yang masing-masing beranggotakan empat hingga lima orang.
"Dari ketiga rekan Evan yang bersama dalam satu grup, mereka menyatakan Evan sehat selama pelaksanaan MOS dan ketiga rekannya juga mempertegas bahwa Evan saat itu tidak mengeluh sakit," katanya.
Evan baru diketahui mengeluh sakit pada tanggal 10-11 Juli akibat pembengkakan di kaki bagian betis.
"Saat itu orang tuanya Evan membawanya ke tukang urut, padahal berdasarkan hasil pemeriksaan Puskesmas saat itu Evan didiagnosa menderita asam urat tinggi yaitu 6,7," katanya.
Menurut ketentuan medis, kata dia, penyakit asam urat itu tidak boleh diurut karena bisa menyebabkan dampak negatif. "Mungkin berdasarkan pertimbangan keuangan, Evan dibawa ke tukang urut," katanya.
Evan diketahui meninggal 30 Juli 2015 setelah mengalami kejang. Dia sempat dibawa ke sejumlah rumah sakit. Namun meninggal dunia dalam perjalanan.
Namun, Komisi Nasional Perlindungan Anak tetap membentuk tim reaksi cepat yang bertugas melakukan investigasi terkait dengan kasus seorang siswa meninggal dunia diduga akibat kelelahan fisik selama mengikuti kegiatan masa orientasi siswa di Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Jadi empat hari lalu, Tim Reaksi Cepat kan sudah investigasi dan klarifikasi terhadap histori kesehatan Evan serta program MOS yang digelar SMP Flora. Dan itu sudah ada hasilnya," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait di Kota Bandung Rabu ini.
Ia mengatakan hasil investasi dari Tim Reaksi Cepat Komnas PA tersebut akan diserahkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Kementerian Pendidikan nantinya akan melakukan tindakan. Seperti apakah ada pembiaran terhadap terjadinya kekerasan lewat kegiatan MOS tersebut, maka Pak Mendikbud dapat menonaktifkan sekolah itu hingga mampu memperlihatkan tidak melakukan kekerasan," kata Arist.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Usut Suap Bupati Ponorogo, KPK Geledah 6 Lokasi dan Amankan Uang di Rumah Dinas
-
Roy Suryo Jadi Tersangka, Mahfud MD: Tuduhan Tidak Jelas, Pembuktian Ijazah Harusnya di Pengadilan
-
Korupsi PLTU Rugikan Negara Rp1,35 Triliun, Adik JK Halim Kalla Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Satgas Pangan Cek 61 Titik, Temukan Satu Pedagang di Jakarta Jual Beras di Atas HET
-
Usulannya Diabaikan, Anggota DPR Protes Keras dan Luapkan Kekecewaan kepada Basarnas
-
Prabowo Pangkas Rp15 Triliun, Tunjangan ASN DKI dan KJP Aman? Ini Janji Tegas Gubernur!
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh