Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperketat penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Sebab, belakangan ditemukan penyelewenangan dari dana yang dikhususkan untuk keperluan pendidikan ini.
"Mudah-mudahan akhir tahun bisa keburu, mereka nggak bisa tarik kontan lagi. Mungkin tahun 2016 sampai Juni sudah nggak bisa tarik kontan," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok), di Balai Kota, Jakarta, Senin (10/8/2015).
Dia menambahkan, KJP ini juga menggunakan electronic data capture (EDC), untuk setiap transaksinya. Ahok mengatakan, akan ada 100 toko yang bisa menggunakan EDC supaya mempermudah pelajar untuk menggunakan KJP.
Kemudian, nantinya KJP ini juga akan dicombo dengan penggunaan bus sekolah, atau bus Transjakarta, bahkan dengan Kopaja serta Kopami.
Ahok menerangkan, untuk itu semua, Pemprov DKI Jakarta segera berkordinasi dengan Bank DKI, selaku penyalur KJP, supaya bisa lebih memperketat penggunaan KJP itu.
"Jadi anak sekolah nggak usah bayar (kas, dan menggunakan KJP)," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Arie Budiman, mengatakan, dengan kebijakan itu nantinya, tidak akan ada lagi penyelewenangan untuk penggunaan KJP. Dia berjanji, jika masih ada akan diberikan tindakan tegas dengan pencabutan KJP.
"Distop KJP-nya kalau soal pidana perbankan itu Bank DKI yang lebih tahu. Kita nggak mau tergesa-gesa (untuk hukuman penyelewengan KJP)," kata Arie di Balai Kota.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia