Suara.com - Presiden Joko Widodo Minggu (13/9/2015) pukul 09.00 waktu Jeddah atau pukul 13.00 WIB dijadwalkan bertolak menuju Uni Emirat Arab (UEA), setelah selama tiga hari berada di Jeddah, Arab Saudi untuk kunjungan kenegaraan.
Kepala negara dan rombongan dengan menggunakan pesawat Kepresidenan bertolak dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah menuju Abu Dhabi dengan lama perjalanan sekitar dua jam.
Sebelumnya, Presiden tiba di Jeddah, Arab Saudi pada Jumat (11/9/2015) malam. Kedatangan Presiden disambut secara khusus oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz.
Meski upacara penyambutan kenegaraan dengan melibatkan pasukan urung dilaksanakan akibat cuaca yang buruk, angin kencang disertai dengan pasir, namun penyambutan langsung oleh Raja Salman merupakan sebuah catatan khusus.
Pada Jumat malam tak lama setelah tiba, Presiden juga memberikan keterangan pers terkait musibah robohnya crane di kompleks Masjidil Haram Mekkah, yang menyebabkan beberapa jemaah haji Indonesia meninggal maupun luka-luka.
Pada Sabtu (12/9/2015), Kepala Negara diterima oleh Raja Salman. Selain pertemuan bilateral dan jamuan makan siang, Presiden Joko Widodo juga dianugerahi penghargaan King Abdul Aziz Medal tingkat lima yang merupakan penghargaan tertinggi bagi kepala negara asing yang diberikan oleh Raja Arab Saudi didasari pandangan mengenai apresiasi atas persahabatan dan juga kontribusi atas kemajuan kerjasama kedua negara.
Usai bertemu Raja, Presiden secara berturut-turut menerima Menhan Arab Saudi Mohammed bin Salman Abdul Aziz Al Saud, Menteri Keuangan Ibrahim Al Assaf, Menteri Tenaga Kerja dan Perekonomian Mufrij Al Hakbani dan terakhir Kepala Badan Intelejen Arab Saudi Khalid Al Humaidan.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung, disela-sela pertemuan mengatakan sejumlah hasil dicapai atas pembicaraan maraton tersebut.
Sejumlah capaian antara lain kesepakatan penambahan kuota haji bagi Indonesia sebanyak 10.000 orang untuk musim haji tahun depan dan juga kesepatan perusahaan minyak Arab Saudi Aramco, berinvestasi di Indonesia.
Menlu Retno Marsudi mengatakan selain pembicaraan bilateral, aspek kerja sama dengan organisasi internasional juga dilakukan selama Jeddah.
Presiden Jokowi menerima Presiden Bank Pembangunan Islam Ahmad Mohamed Ali Al Madani dan Sekjen Organisasi Konferensi Islam Iyad Madani.
Menlu Retno juga mengatakan Indonesia menyepakati kerjasama dengan organisasi negara-negara di Teluk untuk bidang ekonomi dan investasi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah