Suara.com - Sebuah pesantren khusus orang lanjut usia dibangun dan dioperasikan di Jawa Timur. Ponpes itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan lansia.
Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Saifullah Yusuf mendukung pembangunan pondok pesantren untuk orang lanjut usia (ponpes lansia) itu. sebab kebutuhan penyediaan fasilitas tersebut masih besar.
"Pesantren seperti ini perlu dikembangkan di banyak tempat. Memang masih sedikit yang membuat pesantren lansia, padahal kebutuhan tempat untuk lansia juga semakin besar," katanya saat peresmian ponpes lansia di Kelurahan Tosaren, Kecamatan Kota, Kediri, Minggu (11/10/2015).
Jumlah fasilitas sosial di Jatim sudah banyak. Namun, jumlah itu belum memadai untuk membantu menangani tingginya jumlah lansia, yang mencapai 4,7 juta jiwa.
Jumlah itu meningkat seiring dengan makin meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia, dimana usia harapan hidup mencapai 71-72 tahun, berbeda dengan 10 tahun lalu yang hanya sekitar 65 tahun.
Hanya saja tidak semua lansia tersebut dalam kondisi mampu. Sekitar 50 persen di antaranya tidak mampu sehingga membutuhkan uluran tangan. Dengan adanya pondok pesantren lansia, perawatan mereka akan lebih diperhatikan.
Tidak semua lansia akan tinggal di panti asuhan seperti ponpes lansia ini sebab banyak dari mereka sudah bersama keluarga. Namun, ia menilai adanya pondok ini sangat bermanfaat. Untuk menghilangkan kejenuhan. Ia berharap pengelola pondok pesantren membuat beragam aktivitas.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan jumlah lansia di kota itu cukup besar. Pemerintah pun juga membuat beragam program untuk memerhatikan kesehatan para lansia, salah satunya dengan posyandu lansia.
Ia mengatakan pemerintah juga intensif melakukan pendataan, termasuk lansia yang masih belum terdata. Hal itu dilakukan sebagai bentuk perhatian dari pemerintah ke masyarakat, terutama lansia yang kurang mampu. Ke depan, mereka didata dan jika belum mempunyai kartu jaminan, akan diupayakan dibuatkan.
"Pemutakhiran data selalu kami lakukan," ujar Wali Kota.
Sementara itu, pengelola pondok pesantren lansia, Anwar Iskandar mengatakan pembangunan pondok pesantren lansia ini memang dilakukan untuk tujuan sosial.
"Banyak orangtua yang tidak terawat, anaknya kerja jauh-jauh sementara bapak dan ibunya sudah tua. Kami ingin gantikan kedudukan anak yang bekerja," ujarnya.
Yayasan itu juga sudah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk tim medis. Sehingga jika ada yang sakit pun, juga bisa langsung ditangani. Ia berharap yayasan itu bermanfaat bagi masyarakat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
Terkini
-
Misteri 3 Orang Hilang Pasca-Demo Agustus, Menko Yusril Turun Tangan, Keluarga Justru Belum Melapor
-
Total Tersangka Kerusuhan di Makassar Capai 53 Orang, Termasuk 11 Anak, Begini Nasibnya!
-
Raffi Ahmad Menolak Jadi Menpora RI
-
Kasus Haji Segera Ada Tersangka, Bagaimana Nasib Ustaz Khalid Basalamah usai Kembalikan Uang ke KPK?
-
Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Efisiensi TKD, Anggaran Dialihkan Demi Program Merakyat
-
Mahfud MD Sebut RUU Perampasan Aset Bikin Koruptor Ketakutan, Segera Bahas dan Disahkan!
-
Tuai Kritik, KPU Batal Sembunyikan Ijazah Capres dan Cabut Keputusan Kontroversial
-
Resmi Dibatalkan, KPU Klaim Gandeng KPI Rancang Aturan Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres
-
Blusukan ke RSUD Budi Asih, Gubernur Pramono Soroti 95 Persen Pasien BPJS dan Janjikan Renovasi IGD
-
Golkar Usul Pengendalian Medsos Lewat SIM Card, Bukan Batasi Akun