Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) nonaktif, Abraham Samad berharap kepada pimpinan sekarang maupun yang akan datang berani memberikan perlawanan kepada pihak yang ingin mengintervensi atau melumpuhkan KPK. Hal itu, disampaikannya agar KPK tidak berada di bawah bayang-bayang koruptor yang terus merajalela.
"Harapan ke depannya adalah KPK terus melanjutkan karyanya dan berani melakukan perlawanan terhadap segala bentuk intervensi, karena kalau tidak koruptor berkuasa," kata Samad di Ciawi Bogor, Jawa Barat.
Lebih lanjut, Mantan Pengacara publik tersbut mengingatkan bahwa apa yang sudah terjadi dengan dirinya dan rekannya, Bambang Widjojanto tidak boleh dijadikan KPK sebagai suatu hal untuk takut dan tidak mau melawan. Dia pun meminta Pimpinan sekarang dan selanjutnya untuk tetap bekerja secara maksimal.
"Kasus kemarin itu tidak boleh membuat KPK menjadi takut. Apa yang terjadi pada kami itu menjadi motivasi bagi KPK untuk bekerja secara maksimal lagi ke depannya," kata Abraham.
Abraham yang menilai KPK selama ini sudah berjalan dalam rel yang benar, karena itu harus dilanjutkan. Dia menegaskan bahwa pimpinan jilid satu hingga tiga sudah menunjukkan kedigdayaan KPK. Karena itu Pimpinan berikutnya tidak boleh ciut terhadap berbagai serangan dan intervensi dari lembaga lain.
"Yang terpenting KPK tidak boleh kalah dengan intervensi lembaga lain. Pimpinan jilid satu sampai tiga KPK sudah memperlihatkan taringnya, apapun yang terjadi bagi KPK ,tidak boleh hilang nyali, agar pemberantasan korupsi terus berjalan karena kalau tidak yang menang adalah koruptor," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi