Suara.com - Seorang yang diduga pelaku kasus sodomi terhadap tiga anak remaja di Desa Waetidal, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Maluku Tenggara Barat telah diserahkan kepada polisi untuk diproses hukum.
"Tersangka berinisial ABN alias Abenara ini tertangkap anggota Linmas yang sedang melakukan patroli desa di malam hari," kata Kepala Desa Waetidal, Wellem Sobalely yang dihubungi Antara dari Ambon, Rabu.
Anggota Linmas yang melakukan patroli malam hari ini mencurigai aktivitas pelaku yang membawa tiga korban ke rumahnya dan mengajak mereka meminum miras tradisional jenis sopi.
Tiga korban yang berada dalam rumah pelaku berinisial AT dan RL masing-masing berusia 16 tahun dan satu rekan mereka berinisial AS yang masuh berusia 14 tahun.
Setelah korban sudah dalam kondisi mabuk baru pelaku menjalankan aksinya terhadap mereka yang masih tergolong usia di bawah umur dan masih duduk di bangku sekolah menengah atas.
"Setelah mendapatkan laporan anggota linmas, kami langsung membawa pelaku bersama korban ke Polsek Larat untuk diperiksa dan berharap kasus ini bisa diusut lebih mendalam guna mengetahui kebiasaan buruk pelaku ini sudah dilakukan sejak kapan," ujarnya.
Walau pun ada segelintir warga yang keberatan dengan tindakan kepala desa membawa tersangka pelaku sodomi ke Polsek karena lebih menghendaki proses penyelesaian secara kekeluargaan, tetapi masalah ini dianggap serius.
Menurut dia, tidak semua persoalan yang terjadi di tengah masyarakat bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan perlu dipilah mana kasus yang harus diserahan ke polisi.
"Kasus dugaan sodomi merupakan sebuah perbuatan bejat dan merusak moral anak-anak di bawah umur sehingga apa yang dilakukan Abenara harus dipertanggungjawabkan secara hukum," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Kak Seto Ungkap Pemicu Siswa SMA Sodomi 16 Anak di Pinrang: karena Tekanan yang Selalu Berat
-
Siswa SMA di Pinrang Jadi Pelaku Sodomi, KPAI Minta Proses Hukum Tetap Pakai UU Peradilan Anak
-
Skandal Sodomi Guncang Kampus di NTB, Dosen Diduga Lecehkan Mahasiswa Lewat Paguyuban "Agresi"
-
Modus Buka Paguyuban, Dosen di NTB Pelaku Sodomi Ngaku Orang Sakti: Korbannya Diduga Banyak Termasuk Mahasiswa
-
Geger Kasus Sodomi di Panti Asuhan Milik GISB, Global Ikhwan Malaysia Perusahaan Apa?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran