Suara.com - Dalam diskusi publik bertema Gotong Royong Menghadapi Radikalisme dan Memperjuangkan Kepentingan Nasional di Media Sosial di gedung Pusat Pengembangan Islam Bogor, Jalan Padjajaran 10, Kota Bogor, Jawa Barat, sejumlah tokoh berbagi tips untuk menangkap penyebaran radikalisme di media sosial.
Pertama, kata cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH. Salahudin Wahid, pegiat media sosial harus produktif memosting informasi-informasi yang positif.
"Kita harus bersama-sama menghadapi informasi di medsos yang bisa membangkitkan perpecahan di tengah masyarakat," kata adik mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dalam pernyataan tertulis yang dikirim kepada Suara.com, Rabu (23/12/2015).
Kedua, dalam penjelasan Wali Kota Bogor Bima Arya, pegiat media sosial diharapkan aktif dalam meng-share atau menyebarluaskan semua informasi positif dari sumber-sumber yang kredibel.
Tips ketiga, dikatakan Direktur Eksekutif Komunikonten, pegiat media sosial harus jeli dalam setiap menerima informasi. Menurutnya, salah informasi bisa memberi pengaruh tidak sehat.
"Misal seperti media online, yang terkadang demi mengejar rating menggunakan judul bombastis. Padahal kontennya tidak seheboh judulnya. Kalau pegiat medsos terjebak judul tanpa membaca keseluruhan, ini bisa tidak baik," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!