Suara.com - Malam ini, pengumuman Grand Prix Marching Band yang memperebutkan Piala Presiden di Istora Senayan, Jakarta. Kejuaraan bergengsi ini diikuti 24 peserta dari seluruh Indonesia.
Salah satu peserta yaitu Marching Band Universitas Sumatera Utara. Mereka baru kali pertama mengikuti kejuaraan tingkat nasional.
"Ini pertama kalinya kita ikut kejuaraan nasional, kalau daerah kita pernah juara seperti Juara III kontes Colour Guard," ujar Bimo, anggota Marching Band Universitas Sumatera Utara, jelang pengumuman, kepada Suara.com.
Anggota Marching Band Universitas Sumatera Utara berjumlah 90 orang. Bimo menuturkan timnya telah bekerja secara maksimal untuk menyuguhkan penampilan terbaik di final hari ini.
Tema penampilan mereka adalah Naga Bonar dari Medan. Ia berharap timnya merebut Piala Presiden.
"Kita harap tim kita jauh- jauh dari Medan bisa dapat juara," katanya.
Grand Prix Marching Band 2015 yang ke 31 digelar selama dua hari berturut-turut, 26 – 27 Desember 2015.
Ada 24 peserta yang ikut kejuaraan. Di antaranya, Marching Band Gema Bahana Winaya (Cirebon), MB Swara Bahana Mahardika (Jakarta), MB Gita Civica Universitas Negeri Gorontalo, MB Gema Nada Jagat Raya (Bumi Ayu Jawa Tengah), MB Symphoni Mahardika Bogor, MB Universitas Sumatera Utara, MB Saraswati Institut Seni Indonesia Yogyakarta, MB Universitas Atmajaya Yogyakarta, MB Bina Musika Man Model Medan, MB Gita Cantika Pamulang Tangerang, MB Waditra Ganesha ITB Bandung, MB Universitas Udayana Bali, MB Gita Pesona Mandala Karawang, Gita Pakuan Bogor.
Kemudian MB Universitas Gajah Mada Yogyakarta, MB Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, MB Ekalivya Suara Brawijaya Malang, La Tansa Corp Lebak Banten, DC Universitas Halu Oleo Kendali, MB Bhina Caraka Jakarta, MB Madah Bahana Universitas Indonesia Depok, MB Citra Derap Bahana Universitas Negeri Yogyakarta, Drum Crops Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan MB Semen Indonesia (Gresik).
Mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar menghadiri acara kejuaraan Grand Prix Marching Band. Agum didampingi istri yang merupakan mantan Menteri Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar.
Agum hadir di Istora sebagai pembina acara Grand Prix Marching Band. Dia duduk di sebelah istri dan terlihat menikmati kebolehan peserta marching band. Sesekali, mereka tepuk tangan.
Agum dan istri hadir menjelang pengumuman pemenang Grand Prix Marching Band. (Eva Aulia)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kabar Duka: Balita Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor Meninggal, Total Korban Jiwa Jadi 5 Orang
-
Yusril Tegaskan TNI Tak Bisa Pidanakan Ferry Irwandi, Sarankan Dialog
-
Dave Laksono Dukung TNI, Ferry Irwandi: Negara dan Semua Perangkatnya Mengancam Saya!
-
Ditunjuk Dedi Mulyadi, Ini Tugas Utama Helmy Yahya Sebagai Badan Pengelola Rebana
-
15 Mobilnya Disita KPK, Satori Berdalih untuk Showroom dan Dibeli Sebelum Jadi Anggota DPR
-
Apa Saja Isi Tuntutan Demo Nepal? Bikin Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Aliansi Ibu Indonesia: Ibu Pertiwi Berduka Akibat Kebijakan Elit dan Kekerasan Negara
-
5 Fakta Viral Jukir Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Patok Parkir Rp 30 Ribu, Ini Respon Wali Kota!
-
Pramono Anung Ungkap Reaksi Spontan Pasca Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob
-
Geger! Fadhil Zon Digugat ke PTUN Jakarta soal Pernyataan Kontroversial Peristiwa Mei 1998