Suara.com - Aksi baku tembak dan ledakan beberapa bom rakitan yang terjadi di pusat kota Jakarta pada awal 2016 yang menewaskan sedikitnya tujuh orang sempat menyita perhatian publik internasional.
Dalam hitungan menit pun beragam video dan foto unggahan para saksi menjadi tontonan publik internasional.
Pemberitaan mengenai teror bom dan aksi baku tembak tersebut kemudian juga tersebarkan secara global oleh sejumlah media asing. Dalam waktu yang singkat perhatian publik internasional tertuju pada kejadian yang tidak pernah diduga terjadi di Indonesia.
Simpati Dunia Sesaat setelah kejadian para pemimpin dunia ramai-ramai menyampaikan cuitan bernada terkejut dan menyampaikan solidaritas serta dukungan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia dalam perang melawan teror menyusul serangan teror tersebut.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, lewat akun Twitter @TurnbullMalcolm, memposting cuitan yang dia tulis dalam Bahasa Indonesia.
"Simpati, doa dan solidaritas penuh masyarakat Australia bersama dengan masyarakat Indonesia dalam menghadapi serangan-serangan teroris di Jakarta hari ini," cuit Malcom dalam laman The Guardian.
Pemimpin dua negara terdekat Indonesia, yakni Singapura dan Malaysia, juga melayangkan cuitan berisi simpati, solidaritas, duka, dan doa untuk Indonesia.
Melalui akun Twitter @leehsienloong, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mencuit, "Shocked & dismayed by news of the #JakartaBlasts. My thoughts are with the Indonesian people." Perdana Menteri Malaysia Mohd Najib Tun Razak tidak kalah simpatiknya dengan Lee Hsien Loong.
"Deeply shocked & saddened by bomb attacks in Jakarta. Msia stands ready to help in any way. Thoughts & prayers with the Indonesian people," kata Mohd Najib Tun Razak dalam akunnya @NajibRazak.
Ucapan solidaritas dan dukungan moral juga disampaiakan Uni Eropa dan India.
"My thoughts are with those who lost their loved ones in the reprehensible attack in Jakarta. I pray for speedy recovery of the injured: PM," cuit PM India Narendra Damodardas Modi dalam akunnya @PMOIndia.
Sedangkan Uni Eropa, lewat EU External Action dalam akunnya @eu_eeas, memulai pesannya dengan tagar #JakartaAttack..."today is a tragic reminder that the threat of #terrorism is global.
Pujian Dunia Indonesia pun menuai pujian setelah aparat Polri berhasil mengendalikan keadaan setelah menembak mati keempat pelaku selepas kontak senjata.
Keesokan harinya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melaporkan tanggapan internasional atas kejadian teror bom tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kompleks Istana Negara.
"Baru saja melaporkan kepada Presiden beberapa isu, termasuk mengenai tanggapan internasional terhadap peristiwa yang kemarin terjadi di Jakarta, secara umum bisa saya sampaikan tanggapan internasional sangat positif," ujar Retno usai menemui Presiden Jokowi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah