Suara.com - Pemerintah meluncurkan portal data.go.id. Portal ini berisi semua data kementerian, lembaga pemerintah, pemerintah daerah, dan semua instansi. Penyediaan data ini salah satu bagian untuk transparansi, akuntabilitas, dan meningkatkan kecerdasan masyarakat.
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan data tersebut, Kantor Staf Presiden menyelenggarakan kegiatan Indonesia Data Driven Journalism 2016 di gedung Kridha Bhakti, Jakarta Pusat, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Sabtu (5/3/2016). Kegiatan ini menggandeng Aliansi Jurnalis Independen Jakarta dan Jaringan Indonesia untuk Jurnalisme Investigasi.
Acara ini dibuka oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Dalam pidato sambutan, Teten mengatakan pemerintah sedang membangun One Data dan akan terus memperkuat kontennya.
"Jadi kita akan kumpulkan data dari kementerian dan juga pemda sehingga nanti, apa yang disebut transparansi pemerintah itu didukung manajemen data dan mudah diakses siapa saja, termasuk media," kata Teten.
Ketersediaan data, kata Teten, akan membuat media lebih obyektif dalam mengawasi kinerja pemerintah.
"Lebih maju. Tidak seperti sekarang, kejar-kejar menteri. Jadi karena pejabat tidak cukup waktu, bisa salah. Ini bagian dari upaya kita bangun transparansi dan akuntabilitas," kata dia. "Jadi melalui data ini bisa digunakan untuk partisipasi (masyarakat)."
Dengan One Data, wartawan tak lagi minta pandangan pejabat terus, tetapi gantian memaparkan data dan fakta lewat analisis data yang sudah ada.
Teten mengatakan transparansi akan menciptakan pemerintahan yang bersih, terbuka, dan partisipatif.
"Nah ini jadi komitmen pemerintah sekarang," katanya. "Sekarang pun kita sedang persiapkan transparansi penggunan anggaran. Secara prinsipil ini sudah disetujui Presiden. Bagaimana seluruh penggunaan APBN, APBD, harus bisa diakes publik."
Teten mengatakan bukan rahasia umum lagi, praktik korupsi terjadi karena adanya ketertutupan informasi dan data.
"Masyarakat berhak tahu tiap rupiah yang dibelanjakan pemerintah. Ini sedang kita siapkan. Jadi nanti tidak ada pembayaran lewat uang tunai. Kita tahu praktik suap di pemerintahan dalam pengadaan barang dan jasa. Itu pakai uang cash," katanya. "Kalau nanti kita pakai sistem perbankan, government-goverment, government-private dan seterusnya, nanti harga barang akan efisien.:
Teten mengatakan kalau semua kementerian sudah memiliki manajemen data yang baik, mudah diakses masyarakat, akan terwujud pemerintahan yang baik.
"Jadi, kolaborasi, pemerintah, masyarakat, jurnalis, pengamat dan sebagainya, ini saya kira akan baik bagi menghadirkan pemerintahan yang transparan, terbuka, dan bertanggngjawab ke rakyat. Jadi bukan cuma ke DPR, yang penting bertanggungjawab ke rakyat," katanya.
Berita Terkait
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Steve Rogers is Back! Trailer Perdana Avengers: Doomsday Konfirmasi Kembalinya Chris Evans
-
Laporan Wardatina Mawa Terkait Kasus Zina Lanjut, Inara Rusli dan Insanul Fahmi Dipanggil Polisi
-
Thariq Halilintar hingga Rezky Aditya Siap Unjuk Gigi di Celebrity Padel Competition 2025
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK