Suara.com - Hasil survei lembaga riset dan kosultan politok Charta Politika Indonesia memperlihatkan bahwa kedigdayaan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) tidak bisa disaingi oleh bakal calon gubenur DKI Jakarta yang lainnya.
Setelah memenangkan head to head dengan Yusril Ihza Mahendra dan Ahmas Dhani, berhadapan dengan Calon dari Gerindra, Sandiaga Uno pun, Ahok kembali meraih kemenangan.
Prosentase elektabiltas sebesar 10,8 persen yang diraih Uno sangat jauh bila dinamdingkan dengan prosentase elektabiltas Ahok yang mencapai 66,8 persen. Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, meski sudah mulai menggalang dukungan ke mana-mana, elektabiltas Sandiaga masih jauh untuk dapat mengalahkan Ahok nantinya.
"Sampai survei berakhir, kegiatan politik Sandiago belum mampu mendongkrak elektabiltasnya," kata Yunarto di Kantornya, Jalan Cisanggiri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).
Menurutnya, elektabiltas Sandiaga yang rendah ini disebabkan oleh sosok kader Gerindra itu yang belum dikenal baik dan memberikan kontribusi yang berdampak pada peningkatan elektabiltasnya.
"Dari survei elektabiltas top of mind atau tanpa disebutkan nama dia hanya peroleh 1,5 persen. Ini jadi PR besar untuk Sandiaga. Karena menurut saya, Sandiaga hanya terkenal di segmen tertentu saja,"katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa latar belakang Sandiaga sebagai pebisnis belum tentu dipilih masyarakat DKI. Sebab rasionalitas pemilih DKI lebih cendrung pada figur dan karakter.
"Pemilih DKI punya pertimbangan sendiri, tidak terdikotomi oleh latar belakang. Pak Jokowi bisa kalahkan Prabowo dari kalangan militer meski dia juga banyak disukai oleh rakyat Indonesia," kata lelaki yang biasa disapa Totok tersebut.
Survei ini dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner terstruktur. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan Kepulauan seribu.
Survei ini menggunakan metode bertingkat (Multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan (marging of Error) 4,9 persen pada tingkat kepercayaan.
Berita Terkait
-
Survei: Mayoritas Warga Tak Percaya Ahok Terlibat Sumber Waras
-
Di Mata Habiburokhman, Ahmad Dhani Lebih Tampan dari Ahok
-
Persilakan Partai-partai Lain Koalisi Hadapi Ahok, PAN Independen
-
Polda-Pemprov DKI Akan Bertemu Bahas Penghapusan "3 in 1"
-
Apa Arti Logo Turn Back Ahoax dan Dhani Tunjukkan Rompi Orange?
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra