Foto udara suasana proyek pembangunan reklamasi Teluk Jakarta di Pantai Utara Jakarta, Minggu (28/2). [Antara]
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi memanggil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk diperiksa sebagai saksi kasus yang menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M. Sanusi.
"Ini pasti ada kaitannya antara legislatif dan eksekutif. Sanusi dan Ahok kan sama-sama mendukung reklamasi (Pantai Utara Jakarta), kalau jadi saksi saya sangat mendukung," kata Arief di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (1/4/2016).
Tetapi apakah kasus yang menjerat Taufik adalah proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta sampai berita ini diturunkan belum dapat dipastikan karena KPK belum merilisnya.
"Ini pasti ada kaitannya antara legislatif dan eksekutif. Sanusi dan Ahok kan sama-sama mendukung reklamasi (Pantai Utara Jakarta), kalau jadi saksi saya sangat mendukung," kata Arief di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (1/4/2016).
Tetapi apakah kasus yang menjerat Taufik adalah proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta sampai berita ini diturunkan belum dapat dipastikan karena KPK belum merilisnya.
Itu sebabnya, kata Arief, penangkapan Sanusi bukan kado buat Ahok.
"Bukanlah, ini bukan hadiah besar buat Ahok. Kan Ahok juga dukung reklamasi," kata Arief.
Arief menyebutkan bagaimana perjuangan Ahok mendapatkan izin rekalamasi dari pemerintah pusat.
"Bukanlah, ini bukan hadiah besar buat Ahok. Kan Ahok juga dukung reklamasi," kata Arief.
Arief menyebutkan bagaimana perjuangan Ahok mendapatkan izin rekalamasi dari pemerintah pusat.
"Kemarin, kan Ahok mendatangi Bu Susi (Menteri Susi Pudjiastuti) untuk perizinan reklamasi tersebut, dan Bu Susi menolak, tapi Ahok terus memperjuangkannya. Pemerintah pusat sebenarnya menolak, kita lihat saja nanti. Sanusi bisa saja ini tertangkap karena ingin mencari dana," kata Arief.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat