Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Teroris mengajak penggiat dunia maya untuk mencegah penyebaran paham radikal dan menjadi agen jurnalisme damai.
Ajakan itu dilakukan dengan "Pelatihan Duta Damai Dunia Maya" yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di salah satu hotel berbintang di Medan, Selasa malam.
Dalam pelatihan selama tiga hari tersebut, BNPT mengundang 20 blogger, 20 penggiat IT, dan 20 aktivis Desain Komunikasi Visual dari sejumlah provinsi di Pulau Sumatera.
Kasubdit Pengawasan dan Cegah Propaganda BNPT Kolonel Inf Dadang Hendrayudha mengatakan, pelibatan penggiat dunia maya itu diperlukan untuk mengantisipasi perubahan pola aksi kelompok radikal yang selama ini melakukan teror.
Sebelumnya, kelompok radikal tersebut menggunakan empat pola perekrutan lama yakni jalur kekeluargaan, pertemanan, ketokohan, dan lembaga keagamaan.
Pola lama tersebut dinilai kurang efektif dan lebih terbuka sehingga gerakan radikal tersebut mudah diketahui.
Karena itu, kelompok-kelompok radikal tersebut menggunakan pola baru dengan menggunakan perangkat dunia maya seperti website, media sosial, dan sosial messenger dalam menyebarkan propaganda dan merekrut calon anggota baru.
Pola itu juga yang diterapkan kelompok bersenjata ISIS yang mempunyai pasukan cyber untuk memengaruhi masyarakat melalui dunia maya.
Pola radikalisme baru di dunia maya tersebut memunculkan radikalisme di lingkungan remaja, kalangan terdidik, dan ruang terbuka.
Dari data yang didapatkan BNPT, terdapat perkembangan yang cukup mengkhawatirkan terkait website yang dimiliki kelompok tersebut, terutama kelompok bersenjata ISIS.
Pada tahun 1998, jumlah website yang menyebarkan propaganda radikal itu hanya 12 buah. Namun meningkat menjadi 2.650 website pada tahun 2003.
Sedangkan pada Januari 2014, jumlahnya meningkat drastis mencapai sekitar 9.800 website. "Semuanya berisi konten negatif dan propaganda," katanya.
Ketua Panita Pelatihan Mayor Eko Mujiono mengatakan, kegiatan itu merupakan lanjutan dari pelatihan serupa yang dilaksanakan pada 2015 dan akan diselenggarakan di empat provinsi.
Pelatihan tersebut merupakan salah satu bentuk upaya BNPT dalam mencegah aksi terorisme di dunia dan meningkatkan peran generasi muda, terutama pegiat dunia maya untuk mencegah aksi radikal itu.
Dengan pelatihan tersebut, diharapkan tercapai kesamaan persepsi antara BNPT dengan penggiat dunia maya, termasuk mau bekerja sama dalam mencegah terorisme. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang
-
Polri Akan Terapkan Contraflow di Tol Favorit Selama Libur Nataru! Berikut Titik dan Jadwalnya
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar