Suara.com - Di balik proyek reklamasi Teluk Jakarta ada aroma suap. Aroma semakin menyengat setelah bekas anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M. Sanusi ditangkap KPK karena diduga menerima suap dari pengembang PT. Agung Podomoro Land (Tbk) terkait pembahasan Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.
Sementara itu, para nelayan tradisional yang terkena dampak langsung proyek tersebut sekarang cuma bisa memandang ke arah area yang direklamasi. Mereka tak bisa lagi mendekat ke sana, padahal dulunya di situ banyak ikan dan udang.
Sebagian nelayan terpaksa alih profesi karena sulit mencari penghasilan. Kalau mereka mau mencari ikan dan udang di daerah yang lebih jauh, mereka berpikir ulang soal modalnya, terutama bahan bakar perahu.
Salah satu nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara, Waskin (38), mengatakan saat ini sebagian nelayan tradisional yang tak melaut, beralih menjadi penjual jasa angkut bagi pekerja proyek reklamasi.
"Kami sekarang mengangkut para pekerja proyek mas, sehari bisa tiga kali balik mengantar mereka," kata Waskin kepada Suara.com, Kamis (7/4/2016).
Menurut Waskin jasa angkut sebagai pilihan paling memungkinkan saat ini. Kondisi nelayan setelah ada reklamasi makin memprihatinkan, modal melaut kurang, sementara tuntutan hidup terus bertambah.
"Kami dibayar sekali, mengantar bisa Rp100 ribu mas, bisa disatu kali sehari mengantar pekerja proyek," kata Waskin.
Waskin sampai sekarang tidak mengerti dengan pemerintah. Dulu menjanjikan untuk menyediakan kampung nelayan sebagai pengganti perairan yang sekarang jadi proyek. Tapi sampai sekarang janji tinggal janji.
"Kami mau makan apa mas, tempat mencari ikan kita sudah di urug jadi daratan mas, isi pasir semua," kata Waskin.
Waskin bercerita pada bulan Maret 2016 yang lalu, banyak sekali ikan laut yang mati. Dia yakin, ikan-ikan mati akibat limbah proyek.
"Banyak mati ikan pada ngambang mas, ranjungan (kepiting) juga kena limbah kapal pekerjaan proyek," ujar Waskin.
Dampak dari semua itu juga dirasakan pedagang ikan asin di tempat pelelangan Muara Angke. Salah satu pedagang, Anton (36), mengatakan sekarang sudah tidak menjual ikan asin semenjak ada reklamasi Teluk Jakarta.
"Sudah seminggu kami nggak jual mas, nelayan saja sudah nggak ada yang mencari," kata Anton.
Anton mengenang dulu ikan asin begitu laris. Penghasilan dari ikan asin juga bagus.
"Biasa, bisa sampai satu kwintal sehari mas ikan asin, tapi sekarang apa, sudah hampir jadi daratan semua yang banyak ikannya mas," ujar Anton.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat