Suara.com - Politisi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merasa bersalah karena dulu memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi wakil gubernur Jakarta. Sebab, menurut dia, Ahok tidak menepati janji untuk loyal kepada Gerindra. Dia tambah kecewa setelah Ahok menggantikan Joko Widodo menjadi gubernur Jakarta.
"Kalau mau dibilang, saya orang yang paling bersalah, karena ketika Gubernur yang tadi disebut (Ahok), kami diminta Pak Prabowo untuk mencarikan wakil gubernur yang bisa kalahkan Fauzi Bowo (Foke) dan sepakat untuk mencari Wakilnya Pak Jokowi," ujar Dasco dalam deklarasi bertema Orang Kita yang dihadiri bakal calon gubernur Adhyaksa Dault, Abraham Lunggana, Ahmad Dhani, dan bakal calon wakil gubernur Benny Mokalu, di Jalan Imam Bonjol, nomor 44, Menteng, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Dasco menceritakan saat pertemuan awal menjadi kader Partai Gerindra, ketika itu Ahok menceritakan sulitnya mengikuti pilkada. Ketika itu, Ahok sampai tak menyangka dipercaya Gerindra menjadi wakil gubernur.
"Dia cerita-cerita saat maju di Medan gagal dan kumpulin KTP katanya susah. Dia bilang 'Lu orang serius mau jadi gue wakil gubernur.' Kata saya, hitung-hitungan kita sih menang, tapi kita ingin loyalitas, tapi nggak sampai 20 menit kita sepakat dan kita bikin KTA (kartu tanda anggota) dan akhirnya melakukan fit and proper tes di rumah sakit," katanya.
Dasco merasa paling bersalah karena ikut memenangkan Ahok.
"Saya yang paling berdosa, saya akan perbaiki gimana caranya. Siapa saja yang bisa kita pilih untuk gubernur DKI Jakarta yang bermartabat dan tidak menzolomi rakyat," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden