Suara.com - Pemerintahan setempat Honolulu mengenakan denda sebesar 80.000 dolar AS (Rp1 miliaran) atau denda kurungan penjara untuk pasangan ini. Pasangan gay tersebut tertangkan seorang polisi tengah berciuman di sebuah toko kelontong.
Kasus ini masih menunggu persetujuan dewan kota yang akan diumumkan di pengadilan federal di ibukota Hawaii. Dari laporan yang ada, Courtney Wilson dan Taylor Guerrero berasal dari Los Angeles dan tengah berkunjung ke Hawaii. Menurut isi gugatan, mereka ditangkap karena petugas menangkap basah keduanya menampilkan kemesraan di depan umum di sebuah toko Foodland di Oahu North Shore. Keduanya berjalan menyusuri lorong sambil berpegangan tangan dan pada satu titik mereka berpelukan dan berciuman.
Petugas berseragam Bobby Harrison, yang sedang berbelanja mengamati adanya kontak romantis konsensual dan dengan suara keras, memerintahkan keduanya berhenti dan segera pindah ke tempat lain. Keduanya pun melanjutkan berbelanja dan pindah ke tempat lain. Tapi Harrison kembali menemukan keduanya saling bermesraan kembali dan meminta keduanya segera keluar dari toko tersebut.
Saat berada di antrian kasir, petugas itu langsung menarik lengan Wilson dan mulai menghubungi 911. Ketiganya sempat terlibat perkelahian dan Harrison pun kemudian menangkap pasangan tersebut.
Mereka didakwa dengan kejahatan menyerang seorang perwira polisi dan menghabiskan tiga hari di penjara. Kemudian tuduhan itu pun dihentikan. Setelah gugatan ini diajukan, Departemen Kepolisian Honolulu membuka investigasi internal. Hasil penyelidikan itu menyatakan, sebetulnya petugas Harrison telah pensiun akhir tahun lalu. Hal tersebut disampaikan juru bicara kepolisian Michelle Yu.
Dari keterangan yang diperoleh, Yu megungkapkan, Wilson dan Guerrero sekarang tidak lagi pasangan tapi tetap berteman. Dia kembali ke Los Angeles sementara Guerrero memutuskan untuk tinggal di Honolulu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri