Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan rumah makan di Ibu Kota Jakarta tetap boleh buka siang hari di bulan Ramadan. Sebab, tidak semua warga Jakarta menjalankan ibadah puasa.
"Tetap buka kok. Nggak ada (perintah tutup), siapa yang bilang tutup? Saya mau tanya emangnya semua orang muslim puasa? Ini perempuan kalau lagi datang bulan puasa nggak? (Nggak), lalu nggak bisa cari makanan bagaimana?," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/6/2016).
Pernyataan Ahok menyusul kasus yang terjadi di Kota Serang, Banten, pekan lalu. Petugas Satpol PP pemerintah setempat merazia dan menyita makanan dagangan di warteg milik Saeni. Peristiwa itu kemudian dikecam banyak pihak, bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Dalam Negeri menyatakan tidak setuju dengan tindakan aparat yang dinilai berlebihan. Apa yang menimpa Saeni kemudian melahirkan aksi penggalangan dana via media sosial untuk membantu Saeni dan hanya dalam waktu beberapa jam, terkumpul uang lebih dari Rp250 juta.
Ahok mengatakan orang berpuasa akan mendapatkan pahala dua kali lipat apabila dapat menahan godaan lapar dan dahaga.
"Justru gini lho, kalau teman-teman saya bilang gitu yah, saya sekolah Islam yah, orang puasa kalau makan sama orang yang nahan yang tidak puasa gitu yah pahalanya double," kata Ahok.
Ahok menceritakan pengalamannya ketika diundang profesor berlatar belakang muslim pada siang hari di bulan puasa. Tuan rumah, ketika itu, justru menyiapkan hidangan untuk tamu, meski mereka tidak ikut makan.
"Ini kemarin siang makan sama profesor-profesor, itu beberapa profesor itu tidak makan, karena dia puasa. Lalu saya tanya waktu saya diundang 'eh lho ngundang gua pas jam makan siang, lho orang pada puasa nih, gua makan dulu kalau jam 12, kita ketemu jam satu saja,' terus dia jawab apa tahu nggak? 'Kami sediakan makan siang di rumah,'" kata Ahok.
"Saya bilang, 'Aku nggak apa-apa nih pak makan, dia bilang makan saja pak, justru kami menghormati yang tidak puasa dia bilang, yang puasa dapat pahala kok." Nah ini Islam Ramadan Islam Nusantara nih," Ahok menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu