Suara.com - Pembangunan rumah sakit khusus kanker dan jantung di sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras ditaksir membutuhkan duit sebesar Rp3 triliun, demikian dinyatakan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), hari ini.
"Bangun Sumber Waras kita butuh Rp3 triliun lebih. Hari ini juga Dinas Kesehatan dan KPK minta perencanaan dan sertifikatnya. Sertifikatnya sudah atas nama DKI sekarang. Kita mau bangun kita lihat saja," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Pernyataan Ahok menyusul pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi di DPR yang menyatakan pembelian 3,6, hektare lahan RS Sumber Waras senilai Rp755 miliar pada 2014 oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memenuhi unsur korupsi.
Ahok berharap pembangunan rumah sakit khusus kanker dan jantung di sebagian lahan RS Sumber Waras segera dapat dimulai.
Namun, prosesnya kemungkinan tidak bisa berjalan cepat sesuai rencana. Sebab, tadinya Ahok mengandalkan biaya pembangunan dari kontribusi tambahan perusahaan swasta yang menggarap reklamasi Teluk Jakarta. Namun, sejak ada kasus reklamasi, jadi terkendala.
"Bisa saja. Tadi saya berpikir kan kalau ada pulau yang berkontribusi kan lumayan pakai duit (pengembang reklamasi) yang bangun," kata Ahok.
Ahok mengatakan pembangunan rumah sakit kanker dan jantung itu tidak bisa memakai APBD. Sebab, terhalang dengan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Uang Daerah. Permendagri melarang kepala daerah untuk menjalankan proyek multiyears.
Kemudian ketentuan Pasal 54 a ayat 6 Permendagri Nomor 21 tahun 2011 menyebutkan jangka waktu penganggaran kegiatan tahun jamak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak melampaui akhir tahun masa jabatan kepala daerah berakhir.
"Kita punya masalah, bangun itu butuh dua tahun lebih sekarang itu jabatan saya cuma sampai Oktober 2017. Nah, itu yang saya bilang. Peraturan kita mengatur, pekerjaan yang melampaui tahun tunggal atau jamak itu nggak boleh," kata Ahok.
Lebih jauh, Ahok menyayangkan sejumlah kalangan yang terus menerus mempermasalahkan pembelian lahan RS Sumber Waras. Kalau saja tidak disoal, Jakarta sudah memiliki rumah sakit kanker tahun 2017.
"Coba kemarin nggak ada ribut, tahun 2015 mulai bangun, 2017 selesai," kata Ahok.
Saat ini, Ahok sedang menawarkan proyek tersebut ke perusahaan swasta yang mau menaikkan koefisien lantai bangunan. Nantinya, kontribusi tambahan itu akan dialihkan ke pembangunan rumah sakit kanker dan jantung.
"Solusinya aku mau cari lagi kontribusi lagi. Cari lagi siapa yang mau meninggikan lantai. Kalau dia mendekati Rp1 triliun, lu bangun dulu deh berapa biji," kata Ahok.
Ahok yakin apabila pembangunan dari pihak swasta tidak akan terhalang dengan tahun jamak.
"Nggak. Karena kalau swasta kan dia tahun jamak juga nggak masalah. Perjanjian menyerahkan," kata Ahok.
Tag
Berita Terkait
-
Di Komisi III, KPK Paparkan Kronologis Penanganan Sumber Waras
-
BPK Tak Mau Komentar Soal Sikap KPK di Kasus RS Sumber Waras
-
Masinton Berharap KPK dan BPK Profesional Menjalankan Fungsinya
-
Komisi III Lanjutkan Rapat dengan KPK Bahas Sumber Waras
-
Komisi III Minta BPK Harus Bertanggung Jawab soal Sumber Waras
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Cek Kesehatan Gratis Sudah Menjangkau Hampir 30 Juta Penerima Manfaat
-
Wamenkum Peringatkan DPR: Semua Tahanan Bisa Bebas Jika RUU KUHAP Tak Segera Disahkan
-
Ogah Batasi, Komdigi Klaim Tak Masalah Warga Punya Banyak Akun Medsos, Asalkan...
-
Ancaman Serius dari DPR, Distributor Pupuk Subsidi Bermasalah Siap-siap Dicabut Izin!
-
Kritik Pedas Rocky Gerung Respons Reshuffle Prabowo: Cuma 'Dikocok Ulang', Hasilnya Sama Saja
-
MK Tolak Gugatan Pilgub Papua, Begini Reaksi Golkar
-
Terkuak! Kejagung Ogah Kasih Keterangan Soal Pemeriksaan Anak Jusuf Hamka karena Ini
-
Sertijab ke KSP Baru M Qodari, AM Putranto Banjir Air Mata: Saya Tentara tapi Bisa Nangis juga
-
Diminta DPR Tambah Bansos Sembako, Menkeu Purbaya Langsung Sanggupi: APBN Cukup!
-
Terdakwa Tabrak Lari Dituntut Ringan, Anak Korban Ngamuk: Saya Bakal Kirim Surat ke Presiden Prabowo