Suara.com - Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo menyampaikan sejumlah tantangan yang akan dihadapi Komisaris Jenderal Tito Karnavian setelah menjadi Kapolri. Hal itu disampaikan Bambang saat membuka rapat fit and proper test calon Kapolri, Kamis (23/6/2016).
Tantangan pertama tentang perbaikan tata kelola kepolisian. Di antaranya, soal kompetensi, perilaku, transparansi, keadilan, efektifitas, dan akuntabilitas.
"Karenanya, di bawah kepemimpinan duet Badrodin Haiti dan Budi Gunawan ada sedikit perbaikan, tapi masih jauh dari harapan," kata Bambang.
Tantangan lainnya mengenai minimnya anggaran Polri. Saat ini perjuangan untuk meningkatkan nilai anggaran untuk tahun anggaran 2017 sedang berlangsung. Pemerintah menyetujui Rp73 triliun, tetapi Polri meminta tambahan Rp23 triliun lagi.
"Tugas Komisi III untuk memperjuangkan itu," katanya.
Bambang mengakui anggaran yang minim menjadi tantangan tersendiri bagi Polri. Setiap tahun, sebagian besar anggaran Polri habis untuk gaji atau belanja pegawai. Meski demikian, kenyataannya masih banyak gaji pegawai Polri di bawah upah minimum regional.
"Ini menyedihkan, sehingga kita menyaksikan satu-dua polisi kerja sambilan jadi pemulung, ojek, tukang roti, tukan bakso, untuk mengatasi kesulitan ekonominya," kata anggota Fraksi Golkar.
"Memang menuntut reformasi di tubuh polri dengan anggaran yang kecil tidak adil. Apalagi gaji dibawa UMR dan pada akhirnya tidak bisa dipisahkan dari perilaku koruptif. Kalau ada pungutan liar di jalanan, istilahnya 'polisi PIT, pekgo (Rp150 ribu) atau berapa,' itu sedang mengatasi uang patroli, biaya bensin patrolinya yang memang tidak ada. Sementara dia harus berputar-putar. Ini tantangan saudara Kapolri," Bambang menambahkan.
Selain itu, Bambang mengingatkan hitam putih Polri ada di tangan Tito. Itu sebabnya, Bambang berharap Tito bisa memaparkan visi misi yang bisa menjawab seluruh tantangan.
"Mau dibawa ke mana Polri ini dalam beberapa tahun ke depan. Apakah anda akan membawa polri menjadi polisi rakyat yang mampu melindungi, mengayomi dan memberikan rasa aman masyarakat, atau menjadikan Polri sebagai alat pemukul, atau membawa polri menjadi pelindung kekuasaan, dan menjadikan polisi istana. Semua ada di tangan saudara," kata Bambang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang