Ilustrasi vaksin flu. (Sumber: Shutterstock)
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Maura Linda Sitanggang akan memberikan vaksin ulang kepada bayi secara gratis, menyusul peredaran vaksin palsu.
"Kalau nggak timbulkan kekebalan (vaksin palsu) akan kita lakukan vaksin ulang, kami siap memberikan vaksin gratis," kata Linda dalam konferensi pers di gedung Bareskrim, Mabes Polri, Selasa (28/6/2016).
Namun, kata Linda, sebelum pemberian vaksin ulang akan dilakukan pendataan dulu terhadap bayi yang pernah menerima vaksin palsu. Kemenkes akan bekerjasama dengan dokter anak untuk memastikannya.
"Kalau nggak timbulkan kekebalan (vaksin palsu) akan kita lakukan vaksin ulang, kami siap memberikan vaksin gratis," kata Linda dalam konferensi pers di gedung Bareskrim, Mabes Polri, Selasa (28/6/2016).
Namun, kata Linda, sebelum pemberian vaksin ulang akan dilakukan pendataan dulu terhadap bayi yang pernah menerima vaksin palsu. Kemenkes akan bekerjasama dengan dokter anak untuk memastikannya.
"Tim akan mengatasi itu dengan dokter anak, lihat aspek dampak kesehatan yang banyak diributkan saat ini," kata Linda.
Langkah lain yang diambil Kemenkes, pembentukan tim satuan tugas khusus untuk menyelidiki peredaran vaksin palsu yang terungkap dalam sepekan terakhir.
Tim satgas akan menelusuri darimana awal ditemukannya vaksin palsu sampai penerimanya.
Langkah lain yang diambil Kemenkes, pembentukan tim satuan tugas khusus untuk menyelidiki peredaran vaksin palsu yang terungkap dalam sepekan terakhir.
Tim satgas akan menelusuri darimana awal ditemukannya vaksin palsu sampai penerimanya.
"Jadi sesuai dengan hasil pertemuan dengan DPR, Satgas akan bergerak cari adanya titik yang dicurigai terima vaksin. Kalau ada kami tuntaskan. Hal lain lagi dimana masyarakat atau anak balita yang disinyalir telah menerima vaksin," kata Linda.
Hari ini, Kemenkes, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Ikatan Dokter Indonesia, dan Bareskrim Polri melakukan pertemuan di gedung Bareskrim. Mereka sepakat saling kerjasama untuk menangani kasus yang telah meresahkan para orangtua.
Sampai hari ini, Bareskrim Polri telah menetapkan 16 orang menjadi tersangka, mulai dari pembuat, distributor sampai kurir.
Tersangka terakhir yang ditangkap seorang lelaki berinisial R. Dia dibekuk di Jakarta pada Senin (27/6/2016) malam.
"Tadi malam kita tangkap satu orang yang bertindak selaku distributor di Jakarta," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Agung Setya di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menurut Agung tersangka yang semalam dibekuk merupakan jaringan tersangka distributor yang kemarin ditangkap di Semarang, Jawa Tengah.
"Hari ini sudah (total) ada 16 tersangka diamankan, termasuk yang tadi malam itu," kata Agung.
Polisi terus mengembangkan kasus. Polisi memburu orang-orang yang terlibat dalam jaringan peredaran vaksin palsu yang telah meresahkan masyarakat.
"Kami buru para pelaku, khususnya pembuat vaksin dimana pun mereka berada, kami terus bekerjasama dengan penyidik polda polres jajaran se-Indonesia untuk tangani secara cepat, kita mengenolkan, nggak ada lagi vaksin palsu di lapangan," kata Agung.
Dalam sepekan terakhir, vaksin palsu telah ditemukan beredar di Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah.
Ada dugaan, vaksin palsu juga telah tersebar ke daerah-daerah lain.
Meskipun Kementerian Kesehatan telah memastikan bahwa vaksin palsu tersebut tak berbahaya, polisi terus memburu siapapun yang terlibat.
"Kami buru para pelaku, khususnya pembuat vaksin dimana pun mereka berada, kami terus bekerjasama dengan penyidik polda polres jajaran se-Indonesia untuk tangani secara cepat, kita mengenolkan, nggak ada lagi vaksin palsu di lapangan," kata Agung.
Dalam sepekan terakhir, vaksin palsu telah ditemukan beredar di Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah.
Ada dugaan, vaksin palsu juga telah tersebar ke daerah-daerah lain.
Meskipun Kementerian Kesehatan telah memastikan bahwa vaksin palsu tersebut tak berbahaya, polisi terus memburu siapapun yang terlibat.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor