Suara.com - Sejak dua minggu sebelum Lebaran 2016, Pulau Jawa seperti berat sebelah ke jalur utara yang dipilih menjadi jalur utama mudik dari arah Jakarta menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Fasilitas jalan tol Cipali dan kemudian bersambung ke ruas Pejagan-Brebes, justru kerap mebuat ribuan kendaraan terjebak kemacetan dan tidak bisa bergerak selama belasan jam. Kondisi tersebut bertambah parah karena minim area istirahat (rest area).
Kejadian di tol ruas Cipali dan menjelang pintu keluar Brebes adalah akibat ratusan ribu pemudik mempunyai pikiran yang sama, yaitu menempuh jalur tol baru, sehingga penumpukan kendaraan pun tidak terhindarkan.
Kepadatan lalu lintas di Pantura Jawa, terutama Jawa Barat pernah dikeluhkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurutnya, kondisi tersebut membuat Pulau Jawa seolah-olah miring ke utara akibat ketidakseimbangan pembangunan.
Pembangunan infrastruktur untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, menurut Ganjar, lebih berpihak ke utara, sementara pembangunan di selatan menjadi jalan di tempat karena kurang mendapatkan perhatian.
Ganjar pun kemudian berjanji untuk memperjuangkan "Jalur Daendels" yang membentang di sepanjang pantai selatan, diawali dari Cilacap, Banyumas, Kebumen dan berakhir di Purworejo.
Sebagian janji yang dilontarkan setahun lalu itu sudah dipenuhi, menyusul jalur antara Cilacap sampai Kebumen sudah tampak mulus dan diperlebar, sehingga memberi kenyamanan bagi pemudik.
Abdul Rohim (45 tahun) adalah salah satu pemudik yang mengaku merasa sangat beruntung memilih mudik melalui jalur selatan saat menuju kampung halamannya di Solo untuk merayakan Lebaran 2016. Ia tidak ikut-ikutan tergoda oleh rayuan tetangga agar mudik bersama melalui tol Pejagan-Brebes.
Ditemui saat sedang beristirahat di SPBU Ciamis, Jawa Barat, pria yang berdomisili di Ciputat, Banten tersebut mengaku bahwa ia sama sekali tidak pernah menduga kalau pintu keluar tol Brebes Timur akan mengalami macet begitu parah.
Dia juga dikabari oleh tetangganya yang sedang terjebak di tengah-tengah kemacetan menjelang keluar tol Brebes Timur yang juga dikenal dengan sebutan "Brexit" itu.
Berbeda dengan kondisi di bagian utara, kondisi jalur pantai selatan justru lebih lancar dan meski terdapat peningkatan volume arus lalu lintas, namun peningkatan tersebut tidak sampai menyebabkan mobil terjebak macet sampai belasan jam. Dalam perjalanan mudik dari Bekasi Timur melalui jalur selatan dengan memilih jalan alternatif Jonggol-Cariu dan Padalarang, hampir tidak terdapat kemacetan yang berarti.
Setelah perjalanan yang lancar dari Jonggol, halangan pertama terjadi di Padalarang karena adanya pasar tumpah. Tapi perjalanan kembali lancar setelah memasuki tol menuju Cileunyi. Tantangan berikutnya adalah ketika melintas di "jalur legendaris" Nagreg karena pengemudi harus melewati jalan yang sempit dengan tikungan tajam dan curam.
Jalur Nagreg merupakan satu-satunya kawasan yang paling berbahaya sepanjang jalur selatan dan perlu diwaspadai pemudik, terutama pada hari libur saat lalu lintas padat merayap.
"Kondisi lalu lintas di Nagreg pada saat ini saya kira masih terbilang normal. Jangankan menjelang lebaran, pada hari libur biasa saja macet dan merayap," kata Riri Ridwan, warga Bekasi yang akan mudik ke kampung halamannya di Tasikmalaya.
Kondisi jalur selatan memang kontras dengan Pantura yang padat, gersang dan cenderung berbahaya karena banyak pengemudi bus yang ugal-ugalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka